Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tontowi Ahmad atau Owi berharap orangtuanya, Muhamd Husni Muziatun dan Masruroh hadir untuk menjemputnya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/8/2016).
"Nanti walau dijemput siapa, baik itu presiden dan menteri, jika bapak ibu enggak jemput, saya kurang senang," begitu pesan Tontowi seperti ditirukan Husni kepada Tribunnews.com, Senin (22/8/2016) malam.
Kemarin Husni berangkat bersama istri dan cucunya, Celsea Aghniya, kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah Fauziyah, ke Jakarta untuk menjemput Owi.
Kedua orangtua Tontowi Ahmad dan keponakannya, Celsea Aghniya, saat menjemput Tontowi dan rombongan pebulutangkis Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, Selasa (23/8/2016). SUPERBALL.ID/MOCHAMAD HARY PRASETYA
Saat Owi dan rombongan pebulutangkis Indonesia tiba di Terminal Ultimate 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (23/8/2016), Owi memeluk ayah dan mencium kaki ibunya di depan umum.
Tribunnews.com sempat berbincang via telepon dengan Husni untuk bertemu di Jakarta sehari sebelum Owi tiba di Tanah Air.
Akhirnya wawancara berlangsung di sebuah rumah di Grand Melati Residence, Jatiwarna, Bekasi. Inilah rumah Owi saat masih bujang. Tiap ke Jakarta, Husni dan istrinya selalu tinggal di rumah ini.
Terungkap demi anaknya, Husni menyetir mobil tanpa sopir pribadi dari Banyumas ke Jakarta Itu kerap ia lakukan ketika Owi mau tanding di luar negeri dan saat pulang.
"Saya sudah biasa mas bawa mobil sendiri dari Banyumas ke Jakarta. Kemarin pas berangkat juga begitu," Husni menjelaskan.
Selang beberapa jam sebelum pertemuan, Husni mengabarkan dirinya baru sampai di Tol Cipali. Ia mengaku senang naik mobil meski usianya sudah menginjak 62 tahun.
Selepas SMP di Banyumas, Husni juga yang mengantarkan Owi bergabung dengan PB Argo Pantes di Tangerang menggunakan Panther. Dua tahun Owi ditempat di sini sebelum 2002 pindah ke Gresik.
Cerita Husni mengantarkan Owi seperti sekarang sebagai pebulutangkis andalan Indonesia di nomor ganda campuran penuh liku-liku. Ia mulai melatih Owi dari kelas empat sekolah dasar sampai SMP.
"Di kelas empat sekolah dasar, prestasi Owi kalah dengan keponakannya. Cucu saya, Celsea sudah dapat juara di sampai tingkat provinsi. Dia calon penerus Owi," kata Husni.
Lulus SMP, Husni juga yang memasukkan Owi ke PB Argo Pantes di Tangerang pada 2002. Saat itu Husni mengemudikan sendiri mobil Panther untuk membawa Owi.
Tak sia-sia perjuangan Husni, Owi sudah beberapa kali dapat juara selama dua bulan dibina di Argo Pantes. Dua tahun berselang Owi pindah ke Gresik sampai 2004. Tahun berikutnya diambil oleh PB Djarum di Jakarta.