Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Garang di arena bulu tangkis, Tontowi Ahmad ternyata hati-hati untuk memperkenalkan Michelle Nabila Harminc keturunam Jepara dan Austria.
Dulu, Muhamad Husni sempat berpesan dan mempersilakan Tontowi atau Owi mengakhiri masa lajangnya jika berhasil meraih emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Rencana tinggal rencana.
Takdir berkata lain, Owi menikahi Michelle di Sasana Kriya pada Agustus 2014. Sementara resepsi mereka berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (18/1/2016).
Ada yang menarik soal perjuangan Owi mempertahankan pilihan hidupnya dengan Michelle. Hal itu diceritakan Husni saat berbincang dengan Tribunnews.com, di rumah Owi di Grand Melati Residence, Jatiwarna, Bekasi, Senin (22/8/2016) malam.
"Dulu sama saya sempat adu argumen sama Owi. Kalau dengan ibu, sama mbakyu, sama kakaknya berani. Kalau dengan saya pikir-pikir," ungkap Husni.
Husni saat itu masih bersikeras meminta Owi menang di Olimpiade mengharumkan nama Indonesia. Owi sempat turun di Olimpiade London 2012 tapi gagal.
Belakangan Husni sadar dan akhirnya mempersilakan putranya menikahi Michelle. Sebelum ke Rio, Husni menitipkan Owi kepada Richard Mainaky untuk menjadikannya juara Olimpiade.
"Saya bertiga Coach Richard dan Owi. Saya bilang semoga setelah menikah ini Owi bisa juara Olimpiade," ungkap Husni.
Ia mengenang pernah mendebat putranya, ketika memberanikan diri melepas masa lajang. Berbagai argumen yang Owi lempar lalu Husni balikkan.
"Dulu sama saya sempat adu argumen sama Owi," kenang Husni.
"Sekarang saya cinta pak. cantik pak, muslimah," jawab Owi.
"Lho orang desa juga banyak yang cantik. Terus muslimah. Muslimah kan banyak sekali. Sekarang muslimah dekat sama muslimah jauh kan lebih pilih muslimah dekat," balas Husni.
Akhirnya niatan Owi dikabulkan Husni. Ia dan istrinya memberi restu kepada Owi meski belum memberikan medali di Olimpiade. Setelah menikah tahun 2014, Owi bersama Liliyana Natsir kesampaian medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.