TRIBUNNEWS.COM - Ketua Kontingen Jawa Barat Mayjen TNI Hadi Prasojo membantah kabar yang mengatakan bahwa oknum anggota TNI yang menjadi penyebab kerusuhan pada laga polo air PON Jabar XIX 2016.
Menurut mantan Pangdam III Siliwangi ini video kerusuhan pada pertandingan perempatfinal antara tim polo air putra Jawa Barat melawan Sumatera Selatan adalah hasil editan.
"Video yang beredar itu hanya sesaat saja yang diambil. Kalau dilihat secara keseluruhan ada aparat yang dilempari botol air minuman duluan," ujar Hadi yang dilansir laman resmi PON XIX 2016.
Pria yang baru saja dilantik sebagai Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad) ini mengatakan bahwa video yang beredar luas di masyarakat bukan gambaran sepenuhnya insiden yang terjadi di Gelora Sabilulungan, Soreang, Senin (19/9/2016) kemarin.
Hadi menjelaskan, insiden terjadi saat pemain Jabar dan Sumsel terlibat gesekan di kolam air.
Penonton yang merupakan bagian dari kontingen DKI Jakarta yang berada di tribun atas kemudian ikut-ikutan ribut dan melempari botol air minuman ke arah bawah.
Akibatnya satuan pengaman dari kepolisian terkena lemparan botol. Kemudian pihak pengamanan dari TNI meminta suporter tersebut untuk tidak melempari botol lagi.
Namun, mereka tidak menggubris imbauan dari satuan pengamanan sehingga mengakibatkan satu buah botol terkena anggota polisi.
"Ini sudah tidak benar. Mereka (satuan pengamanan) akhirnya terpancing emosi. Aparat yang terlibat sudah kami data dan akan kami usut tuntas supaya tidak berkepanjangan," kata Hadi.
Hadi meminta agar penonton lebih bersikap tertib dan menjaga sopan santun di pertandingan berikutnya.
Menurutnya jika mereka bersikap demikian maka akan berdampak positif juga terhadap pertandingan.
"Ini, kan, pesta rakyat. Pesta kita semua. Nonton yang enak-enak saja, lah. Enggak usah ribut," tutup Hadi.