TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Sembilan atlet muda Muay Thai diinapkan di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, oleh DPP PDI Perjuangan bidang Pemuda dan Olahraga (DPP Pora), Kamis (22/9/2016) malam kemarin
Para atlet peraih medali satu emas, tiga perak, dan tiga perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 ini sempat terlantar di Stasiun KA Manggarai, Jakarta Selatan.
Mereka tak punya ongkos pulang ke kampungnya di Morowali dan Morowali Utara. Bahlan para atlet ini sudah mengontak Pemda Sulawesi Tengah (Sulteng) tapi tidak direspon.
Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pemuda dan Olahraga Sukur Nababan mengaku, prihatin melihat nasib atlet PON yang terlantar di stasiun kereta api. Mereka tidak bisa pulang karena tidak punya ongkos.
"Mereka anak-anak muda yang berbakat dan harus diperhatikan. Saya miris melihat para atlet yang sudah berjuang tapi tidak dihargai. Mereka inikan anak-anak bangsa yang harus dihargai perjuangannya," kata Sukur saat menerima sembilan atlet muda Muay Thai di Kantor DPP PDI Perjuangan Ponegoro, semalam.
Sukur yang juga anggota DPR ini berdialog dengan para atlet ini dan mendengarkan keluhan mereka kenapa tidak bisa pulang ke kampungnya di Morowali dan Morowali Utara.
"Berhubung mes pemda Sulteng penuh. Sementara ini kita inapkan di Hotel Mega Proklamasi Jakarta, untuk mereka beristirahat," terangnya.
Politisi muda banteng ini menambahkan, apabila nantinya tak ada kepastian kapan mereka bisa dipulangkan ke tempat asalnya di Morowali dan Morowali Utara, maka partainya akan membiayai seluruh tiket pesawat untuk kepulangan para atlet prestasi ini.
"Semua tiket pesawat pulang akan diberikan karena mereka ini adalah anak muda berprestasi yang telah mengharumkan nama bangsa dan negata di PON ini, "ujarnya.
Hardiansyah, peraih medali emas Muay Thai dalam pertemuannya dengan Sukur Nababan mengaku, dirinya mengucapkan terima kasih kepada PDI Perjuangan yang sudah peduli dengan nasib atlet.
"Saya dan teman-teman berterima kasih karena dibantu baik untuk operasional maupun penginapan untuk beristirahat. Semoga beliau selalu sehat dan murah rejekinya," ujarnya semringah.
Awalnya, sembilan atlet muda ini akan menginap di mess pemerintah daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) yang berada di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
Karena, penuh akhirnya para atlet dibawa ke hotel."Kami istirahat di hotel ini,"ucap seorang atlet yang enggan disebut namanya.
Kepala rombongan, Iwan menyatakan, total rombongan ada 13 orang. Mereka adalah 9 atlet dan sisanya ofisial serta pelatih. Mereka terlantar lantaran selesai pertandingan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, tidak mendapatkan dana dari pemerintah daerah untuk membeli tiket pesawat.
"Kami tidak ada uang untuk beli tiket pulang. Untunglah ada Pak Sukur yang mau membantu kami," ungkapnya.