News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PON 2016

Pertandingan Sepatu Roda Tak Dilengkapi Timer Digital, Jatim Curiga Ada Kecurangan

Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atlet sepatu roda putra Jabar Radika Rais Ananda berusaha menambah kecepatannya pada perlombaan nomor 500 meter individual time trial putra PON XIX Jabar di Arena Sepatu Roda Saparua Bandung, Kamis (22/9). Radika Rais Ananda berhasil meraih medali emas dengan waktu 41,950 detik sementara medali perak diraih atlet sepatu roda DKI Jakarta Mirko Andrasi (42,509 detik) dan medali perunggu diraih atlet sepatu roda Jatim Reza Oktavriyanto (42.759 detik). Kontingen DKI dan Jatim curiga ada kecurangan di sepatu roda karena panpel tak menggunakan digital timer dalam menghitung catatan waktu peserta.

Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Protes demi protes dilakukan oleh beberapa kontingen pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat.

Setelah sebelumnya tercium aroma kecurangan pada kasus Judo dan Gantole, kali ini giliran terjadi cabaf olahraga sepatu roda yang dilaksanakan di Kompleks GOR Sapura, Bandung, Kamis (22/9/2016).

Seperti dilansir dari laman resmi KONI DKI, indikasi kecurangan muncul setelah lintasan ternyata belum dilengkapi timer digital.

Akibatnya, perlombaan sepatu roda hanya memakai timer manual, atau stopwatch.

Manajer Sepatu Roda Jawa Timur, Bambang Eko, sedikit memprotes terkait tidak adanya timer digital dalam venue tersebut.

"Ini kelas PON kok' pakai manual? sangat riskan kalau selisih waktunya tipis apalagi di nomor ITT," ucap Bambang Eko.

Lebih lanjut Bambang cukup curiga dengan perhitungan waktu tidak diumumkan satu persatu setelah atlet tampil.

Namun, baru diumumkan setelah seluruh atlet menyelesaikan perlombaannya.

"Di kejuaraan apapun, kalaupun pakai manual, langsung diumumkan satu persatu catatan waktunya, tidak menunggu selesai," ucapnya.

Kekhawatiran Jatim akan terjadi kecurangan di nomor ITT akhirnya terbukti.

Pada kelas ITT 300 meter putra, hasil perhitungan panitia tidak sama dengan catatan waktu beberapa kontingen.

Hasil panitia menyatakan atlet Jawa Barat mendulang medali emas atas nama Azmi Al Ghifari Djayadi dengan catatan waktu, 00.26.256 detik.

Disusul Mirko Andrasari dari DKI Jakarta 26.258 detik di posisi kedua. Sedangkan medali perunggu diraih Jatim, Reza Oktoriyanto (00.26.463 detik).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini