"Kami akan segera berkirim surat kepada pimpinan Komisi E DPRD DKI," jelas Alex Asmasoebrata.
Dalam pertemuan dengan Komisi X DPR RI dan Komisi E DPRD yang sama-sama membawahi olahraga, salah satu keputusannya adalah bahwa pembangunan sarana equestrian Asian Games XVIII/2018 semestinya tidak harus menghilangkan arena untuk pacuan kuda.
Rekomendasi dari dua pertemuan tersebut disampaikan kepada PT Pulomas Jaya selaku pengembang kawasan Pulomas. Pimpinan PP Pordasi sejak awal berkomitmen untuk mempertahankan arena pacuan kuda, sebagaimana juga keinginan dari seluruh komunitas pacuan kuda di tanah air.
"Jelas kurang afdol kalau nantinya hanya ada arena equestrian, mengingat selama ini justru kompetisi pacuan yang lebih banyak diselenggarakan di sini. Komunitas pacuan tidak mempermasalahkan pembangunan sarana equestrian," demikian pernah disampaikan Ketum Pordasi.
Muhammad Chaidir Saddak menjelaskan, yang diinginkan komunitas pacuan sederhana saja, yakni agar arena pacuan tetap ada, dipertahankan atau bahkan bisa turut disempurnakan. Secara teknis, katanya, itu tidak sulit.
Dalam Sidang Federasi Equestrian Asia di Pattaya, Thailand, awal Agustus 2016, keinginan PP Pordasi untuk mempertahankan arena pacuan kuda Pulomas tersebut direspon positif. AEF bahkan mendukung agar disain dari sarana equestrian Asian Games 2018 diserahkan ke PP Pordasi. tb