TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Billy Ramandey merupakan atlet equestrian angkatan pertama dari Papua. Selain Billy, ada enam rider asal Papua, terdiri dari empat laki-laki dan dua perempuan.
Mereka adalah, Elianus Enembe (11), Rafauno Jowey (II), Korni Wanimbo (11), Jemmy Daundy (10). Petronela (10), dan Estevina.
President of Event Cinta Indonesia Open/CIO 2016, Triwatty Marciano, membenarkan Billy Ramandey dan enam atlet berkuda ketangkasan asal Papua itu disponsori Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan PT Freeport Indonesia untuk menempuh pendidikan di SMA Adria Pratama Mulya (APM) yang merupakan sekolah berasrama (Boarding School) pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memasukan olahraga berkuda ketangkasan (equestrian) ke dalam kurikulum resminya.
"Mereka berharap di PON 2020 nanti Papua selaku tuan rumah bisa memakai atlet asli orang Papua," ungkap Triwatty Marciano, yang juga penggagas berdirinya SMA Adria Pratama Mulya dan klub APM Equestrian Centre.
Triwatty Marciano berharap dengan memiliki atlet putra daerah, setiap provinsi tidak perlu meminjam atlet daerah lain untuk mewakili daerahnya di PON.
Langkah yang diambil oleh Pemprov Papua ini sangat diapresiasi sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan atlet-atlet muda daerahnya.
Seyogyanya itu dapat diikuti oleh daerah lain. tb