TRIBUNNEWS.COM - Pebulutangkis putri Nitya Krishinda Maheswari harus mundur dari sejumlah turnamen. Ia sedang mempersiapkan diri untuk menjalani operasi cidera lutut kanan.
Akibatnya, Nitya yang selama berpasangan dengan Greysia Polii memutuskan mundur dari turnamen BWF World Super Series Final yang akan berlangsung pada 14-18 Desember 2016 mendatang di Dubai, Uni Emirat Arab.
Nitya memang menderita cidera lutut kanan sejak lama. Cidera itu kerap kali kambuh tak terduga, bahkan saat melakukan gerakan-gerakan ringan, yang semestinya tak mengganggu.
Seiring waktu berjalan, cidera tersebut ternyata kian mengganggu. Di antaranya, saat Nitya turun di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dan menjelang China Terbuka.
"Kami sudah mencoba menangani cidera itu dengan terapi, juga dengan program spesial untuk penguatannya. Selain itu, ada program pengurangan berat badan agar beban di lutut itu berkurang. Tapi ternyata cidera tersebut masih kambuh-kambuhan," kata Eng Hian, pelatih ganda putri pelatnas PBSI.
Eng Hian menjelaskan, Nitya yang diproyeksikan ke Asian Games 2018 bakal menjalani operasi di RS Medistra Jakarta.
Namun, tim dokter yang merawat Nitya belum bisa memastikan durasi pemulihan paca operasi.
Mengutip hasil pemeriksaan akhir, Eng Hian menyebutkan bahwa hasil operasi dan pemulihan tetap akan dibuat evaluasi untuk kelanjutan hasil tindakan.
"Pasca operasi, Nitya dipastikan beristirahat tapi belum tahu berapa lama. Dokter nanti yang bisa memberikan keterangan soal butuh berapa lama istirahatnya. Ke depannya saya juga belum ada rencana apa-apa, saya mau fokus dulu menyelesaikan tugas saya tahun ini,” kata Eng Hian.
Akibat tindakan operasi tersebut, Nitya dipastikan tak bisa tampil pada Super Series Masters Finals di Dubai mulai 14-18 Desember.
Bahkan, barisan pelatih dan Nitya sendiri siap dengan kemungkinan terburuk peraih emas Asian Games 2014 itu untuk masuk ruang perawatan hingga bulan Maret tahun depan.
"Kami sudah memikirkan konsekuensi operasi itu. Pertama ranking pasti hilang dan penghasilan berkurang karena tidak ada turnamen. Tapi Nitya lebih memikirkan ke depannya. Mumpung Olimpiade sudah selesai dan Asian Games 2018 masih jauh. All England kemungkinan juga lepas. Mudah-mudahan cidera itu tidak membuat banyak kerusakan sehingga pemulihan bisa cepat. Kami sudah persiapkan kalau pada All England dia absen," jelas Eng Hian.
Dengan absennya Greysia/Nitya maka Indonesia hanya punya empat wakil di turnamen penutup tahun 2016 itu.
Mereka adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi di nomor ganda putra dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta Praveen Jordan/Debby Susanto di nomor ganda campuran.