TRIBUNNEWS.COM, LEMBANG - Olahraga pacuan kuda di beberapa daerah sudah menjadi daya tarik tersendiri. Di Jawa Barat, misalnya, pacuan kuda memiliki komunitas yang fanatismenya tak diragukan lagi.
Demikian juga dengan sejumlah daerah lainnya, semisal Pasuruan, Blitar dan beberapa kota lainnya di Jatim, atau Sawahlunto di Sumatera Barat, Tompaso di Sulawesi Utara, dan Sumba di NTB.
Terkait dengan Jabar, pacuan kuda di Pangandaran tentu menjadi rujukan utamanya. Kendati demikian, Lembang juga tak diragukan memiliki pencinta pacuan dengan fanatisme tinggi.
Event Lembang Cup yang dilangsungkan Minggu (11/12/2016) di lapangan pacuan Lembang, bisa menjadi contoh.
Kejuaraan yang diikuti puluhan kuda dari beberapa daerah di Jabar ini mampu 'menyihir' masyarakat Lembang dan sekitarnya.
Dalam taksiran Ketua Umum PP Pordasi, Mohammad Chaidir Saddak, Lembang Cup disaksikan lebih dari 10.000 penonton. Mereka menyemut di sekeliling lapangan dan tepian arena perlombaan.
"Antusiasme masyarakat untuk menyaksikan pacuan ini sangat luar biasa," ucap Eddy Saddak, yang menyaksikan event shor jumping equestrian di Arthayasa Stable, Cinere, namun terus mendapat laporan Lembang Cup dari Karina Saddak, putrinya.
"Saking padatnya penonton jalan pacuan kuda Lembang harus ditutup sementara," papar Eddy Saddak. Pacuan Lembang Cup mempertandingkan 19 kelas. Diantara kelas yang sudah dilombakan, kuda Dhapros memenangi Piala Kapolsek Lembang. tb