TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brayen Brata Coolen dipastikan akan tampil dengan kuda pinjaman pada keikutsertaannya di putaran-final FEI World Jumping Challenge 2016, yang digelar 3-6 Mei 2017 di Aljazair.
Kepastian tersebut disampaikan Ketua Umum PP Pordasi, H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA, Kamis (26/1/2017) malam.
"Untuk final Kejuaraan Dunia Lompat Rintangan (FEI World Jumping Challenge) itu borrow horse, jadi Brayen akan turun dengan kuda pinjaman. Demikian juga dengan seluruh peserta lainnya," ungkap Mohammad Chaidir Saddak.
Ketua Umum PP Pordasi yang juga pendiri sekaligus pemilik Aragon Horse Racing & Equestrian Sport, Lembang, yang menaungi Brayen, mengharapkan, Brayen nantinya akan mendapatkan kuda yang baik sehingga bisa cepat berinteraksi.
"Dari pengalaman selama ini kuda pinjaman (borrow horse) yang disiapkan oleh panitia itu tidak semuanya bisa berinteraksi dengan cepat dan baik dengan ridernya masing-masing," jelas Eddy Saddak, sapaan pemilik puluhan kuda ketangkasan (equestrian) dan pacu itu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Brayen berhak tampil di putaran-final FEI World Jumping Challenge 2016 setelah menjadi yang terbaik diantara seluruh rider yang menjuarai babak penyisihan (kualifikasi) dari FEI World Jumping Challenge di negaranya masing-masing, yang dalam hal ini negara-negara di zona 9 FEI.
Dari penampilannya di babak penyisihan FEI World Jumping Challenge untuk Indonesia, yang digelar pertengahan November 2016 di APM Equestrian Centre, Tangerang, akumulasi nilai Brayen Brata Coolen ternyata yang tertinggi diantara rider-rider pemenang kualifikasi di zona 9 itu, yakni diantaranya India, Thailand, dan Singapura.
Terkait dengan bakal penampilannya di putaran-final FEI World Jumping Challenge di Aljazair nanti, Brayen Brata Coolen tentu diharapkan bisa mengulang penampilan terbaiknya pada putaran-final FEI World Jumping Challenge 2012 di Caracas, Venezuela.
Waktu itu, Brayen di posisi tujuh untuk individual, dan peringkat tujuh untuk tim.
Tahun lalu, saat bertanding putaran-final FEI World Jumping Challenge 2015, Brayen yang menunggang kuda Devito dan turun di Kategori C atau 110 cm, menempati posisi runner-up atau kedua, setelah Fernando Plaz (Venezuela) dan di atas Briar Burnett-Grant dari Selandia Baru.
Kini komunitas berkuda ketangkasan di tanah air tentu mendoakan yang terbaik untuk Brayen Brata Coolen. tb