Laporan Wartawan Harian Super Ball, Celestinus Trias HP
TRIBUNNEWS.COM - Para pengurus dan manajemen di Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) masih berupaya konsentrasi terhadap program latihan yang kini ada di empat lokasi pemusatan latihan pelatnas.
Namun, PB PASI ternyata masih alami kesulitan untuk membangun koordinasi dan komunikasi antar tempat pemusatan latiihan pelatnas.
Menurut Sekretaris Jenderal PB PASI, Tigor Tanjung, seluruh pengurus khawatir dengan kondisi komunikasi yang harus dijalani masing-masing pemusatan latihan pelatnas, terkait upaya yang bakal dibuat untuk mendapatkan target saat Sea Games 2017.
"Akibatnya, kami semua masih sulit untuk menentukan target di SEA Games. Mungkin baru bisa memperhitungkannya nanti saat mulai dekat-dekat pertandingan. Kami memusatkan latihan di empat lokasi berbeda. Jadi, untuk melihat hasil dan evaluasi dan kemudian dibahas bersama masih susah," kata Tigor.
Saat ini seluruh atlet atletik menjalani latihan di empat pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang tersebar di Pengalengan, Rawamangun, Cibinong, dan Bali.
Mereka tidak dapat menggunakan Stadion Madya, karena sedang direnovasi.
"Kendala untuk persiapan SEA Games kali ini adalah kondisi pelatnas yang terpisah-pisah di empat tempat berbeda. Sulit untuk mengkoordinasikan. Kami keluar dari Stadion Madya saja tidak akan yang mengkoordinasikan," ujar Tigor.
Namun, di luar kendala dalam upaya menciptakan target di Sea Games, PB PASI berencana mendatangkan pelatih kelas dunia sebagai konsultan untuk mendongrak prestasi atlet di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Saat ini, PB PASI tengah menjajaki Harry Marra untuk dijadikan konsultan atletik Indonesia.