TRIBUNNEWS.COM, BOLOGNA - Pebalap Sean Gelael menjaga asa Indonesia di ajang balap Formula 1 setelah secara resmi diumumkan sebagai pebalap penguji di Tim Scuderia Toro Rosso.
Pebalap berusia 20 tahun ini mengaku kian termotivasi dan bertekad untuk memanfaatkan momentum ini dengan menjaga performa balapnya secara konsisten.
“Ya, rasanya seperti mimpi. Tentu ini akan menambah motivasi saya. Ini sekaligus tantangan besar saya. Karena itu, saya juga harus bisa tampil bagus dan konsisten pada balapan F2. Saya tahu ini merupakan kesempatan besar dalam karier balap saya,” ungkap Sean, yang musim ini akan tampil secara penuh di ajang F2 bersama tim Pertamina Arden.
Pebalap yang gemar musik hip-hop ini secara resmi diumumkan tim Formula 1 Scuderia Toro Rosso sebagai salah satu pebalap penguji mereka untuk musim 2017. Kabar ini menjadi perhatian kalangan otomotif dunia yang pada saat hampir bersamaan sedang menantikan ajang balapan perdana Formula 1 di Melbourne Australia pada akhir pekan ini.
Lewat akun twitter resminya Toro Rosso juga mengunggah foto Sean yang sedang melakukan Seat Fitting atau penyesuian tempat duduk mobil F1 Toro Rosso di markas mereka di Faenza, Italia. Situs resmi Formula 1, menurunkan ulasannya dengan judul “F2 Racer Gelael to test for Toro Rosso”.
Demikian halnya dengan website otomotif Autosport yang memberitakan “Toro Rosso F1 Team to Use F2 Racer Sean Gelael for in Season Testing”.
Kabar dari Faenza ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia yang sepertinya tak akan lama lagi bisa menyaksikan pebalapnya di ajang balap kasta tertinggi kursi tunggal Formula 1.
Sean, yang pada musim ini akan berkolaborasi dengan pebalap Perancis, Norman Nato di tim Pertamina Arden pada balapan F2, diberi kesempatan untuk menguji mobil Toro Rosso STR12 di sirkuit Bahrain, Hongaria dan Abu Dhabi.
“Terima kasih kepada Toro Rosso yang telah memberi saya kesempatan dan dukungan. Saya masih harus bekerja keras dan tak akan berhenti untuk membuktikan serta membayar kepercayaan ini. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang selalu mendukung saya,” papar Sean.
Bagi Sean, kesempatan ini memang kian membuka jalan untuk menuju balapan Formula 1. Sean pun telah membuat sejarah dengan menjadi pebalap pertama yang bukan merupakan pebalap binaan tim Red Bull atau Toro Rosso, namun dipercaya sebagai pebalap penguji di tim ini.
Toro Rosso dan Red Bull kebetulan punya afiliasi dengan tim Arden Motorsport, tim yang saat ini menaungi Sean untuk balapan F2. Tim Arden didirikan Garry Horner yang merupakan ayah kandung dari bos Red Bull, Christian Horner.
Memiliki nama lengkap Scuderia Toro Rosso, tim ini dimiliki perusahaan minuman berenergi asal Austria, Red Bull GmbH, selain tim Red Bull Racing. Makanya, Toro Rosso disebut juga tim Red Bull junior.
“Selamat datang Sean ! Dia akan menjadi test driver kami di Bahrain, Hongaria, dan Abu Dhabi,” demikian pernyataan Toro Rosso di akun twitternya.
Meski Toro Rosso dikenal sebagai tim yunior Red Bull, dalam sejarah F1, tim ini telah menghasilkan beberapa pebalap hebat. Juara dunia empat kali, Sebastian Vettel, kariernya juga diawali di tim ini sebelum naik kelas ke Red Bull. Demikian juga dengan pebalap muda Max Verstappen yang menjadi rising star musim 2016.
Toro Rosso mulai mengikuti balapan F1 pada 2006. Asal muasalnya tim ini bernama Minardi, didirikan Giancarlo Minardi dan bermarkas di Faenza, Italia. Tim Minardi mengikuti balapan F1 dari tahun 1985 sampai 2005. Kepemilikan tim Minardi sebenarnya sempat berpindah tangan ke Paul Stoddart pada 2001.
Namun, pebisnis asal Australia ini hanya mampu menjalankan tim selama lima tahun, sebelum akhirnya dijual ke Red Bull di pengujung musim 2005 dan tim berubah nama jadi Scuderia Toro Rosso.
Musim ini Toro Rosso, mengandalkan pebalap Carloz Sainz Jr dan Daniil Kvyat. Dengan bergabungnya Sean Gelael mengikuti tes mengemudikan mobil STR12, bisa jadi sebagai tanda positif akan ada lagi pebalap Indonesia di balap F1.