TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Achmad Soetjipto mengatakan, pihaknya membutuhkan dana tambahan untuk menjalankan kegiatan di tahun 2017 ini.
Menurut Soetjipto, Satlak Prima membutuhkan dana Rp 649 juta sedangkan ketersediaan anggaran hanya Rp 500 juta.
"Kekurangan anggaran untuk tahun ini kurang lebih sebesar Rp 149.124.059.000," kata Soetjipto dalam rapat dengan Komisi X di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/5/2017).
Penambahan anggaran tersebut, kata Soetjipto karena bertambahnya jumlah atlet yang dibina oleh Satlak Prima.
Jika Rp 500 juta untuk 500 orang atlet, namun kini jumlah atletnya menjadi 770 orang yang memerlukan penambahan Rp 149 juta.
"Anggaran tersebut digunakann untuk tes dann performa atlet, program kepelatihan performa tinggi, try out dan training camp, kkegiatan sports science, SDM dan manajemen operasi dan paralympic," tandasnya.