TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tidak menjamin cabang olahraga yang tak masuk dalam Surat Keputusan (SK) akan mendapat bonus.
Pasalnya, pemerintah hanya mengalokasi bonus bagi peraih medali yang cabornya masuk dalam SK pada SEA Games Malaysia 2017, 19-31 Agustus 2017.
Kontingen Indonesia berkekuatan 870 orang. Terdiri dari 533 atlet (35 cabor) dan 170 pelatih, ditambah 55 perangkat pendukung. Dari jumlah tersebut terdapat 122 peserta mandiri dari 3 cabor di luar SK.
"KOI tidak bisa menggaransi adanya bonus bagi cabor di luar SK yang meraih medali. Semua itu tergantung dari kebijakan pemerintah. Kalau memang pemerintah mau memberikan bonusnya tidak ada masalah," ungkap Plt Sekjen KOI, Hellen Sarita de Lima di Jakarta, Senin (7/8/2017).
Selain berbicara bonus, Hellen menjelaskan masalah penginapan bagi atlet telah diatasi pihak Chief de Mission (CDM).
"CDM telah mengupayakan tempat penginapan berada dekat dengan lokasi pertandingan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Hellen mengungkapkan adanya sosialisasi tentang tanggung jawab manajer bilamana ada kerugian yang ditimbulkan atlet selama berada tempat penginapan saat tampil di SEA Games Malaysia 2017.
"KOI itu kan tidak punya dana. Jadi, semua kerugian yang ditimbulkan selama atlet tinggal di hotel adalah tanggung jawab penuh manajer tim," tegasnya.
Disinggung adanya cabor yang ingin berangkat lebih awal, kata Hellen, tidak ada masalah.
"Boleh-boleh saja cabor berangkat lebih awal tetapi tidak ada tambahan dana," ujarnya.