Kemenangan ini seperti de javu bagi Ihsan yang pernah membawa kemenangan bagi Indonesia danmenjadi pahlawan di SEA Games Singapura 2015.
“Sepertinya lawan saya tegang dan tidak bisa menikmati permainan. Mungkin karena dia posisinya lagi ketinggalan. Melihat ini, saya jadi lebih yakin dan tampil percaya diri,” kata Ihsan, dikutip dari laman PBSI.
“Tanding di nomor beregu itu memang berbeda dari perorangan. Ada kepuasan tersendiri kalau bisa menyumbang kemenangan untuk tim dan untuk negara,” imbuhnya.
Kemenangan tiga partai berturut-turut ini juga membuat pasangan ganda putera Berry Angriawan/Hardianto dan tunggal putra, Firman Abdul Kholik nganggur di kursi pemain.
10 tahun juara berturut-turut
Cabang bulutangkis seolah menjadi langganan penyetor emas bagi Indonesia.
Pasalnya, sejak 2007 silam tim beregu putra Indonesia tak pernah terkalahkan dan selalu berhasil mempertahankan gelar juara.
“Kami bersyukur bisa meraih emas di beregu putra, memang ini target kami. Hari ini anak-anak tampil luar biasa, begitu bersemangat. Semua bisa tampil normal dan mengeluarkan semua kemampuan mereka,” kata Susy Susanti, Manajer Tim bulutangkis Indonesia di SEA Games 2017.
“Kuncinya ada di Jonatan, dia bisa membuka jalan buat teman-temannya. Sebagai ujung tombak, Jonatan bisa tampil luar biasa dan membawa semangat luar biasa ke tim,” tambah Susy.
“Kami tidak menyangka bisa menang 3-0, prediksinya sih ramai, tetapi kejadiannya tidak seperti prediksi. Dengan semangat dan keberanian, anak-anak betul-betul berjuang memberikan yang terbaik,” sambung Susy.
Sampai saat ini, cabang bulutangkis telah menyumbangkan dua medali untuk Indonesia.
Sebelumnya, tim putri Indonesia diketahui berhasil menyabet medali perunggu setelah di semifinal kalah dari Malaysia, 0-3.
Sedangkan medali emas diraih oleh tim Thailand dengan mengalahkan Malaysia, 3-1.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)