TRIBUNNEWS.COM - 'The Doctor' Valentino Rossi dipastikan ikut serta dalam balapan GP Aragon akhir pekan ini, Minggu (24/9/2017).
Kabar gembira ini telah diumumkan secara resmi oleh tim Yamaha MotoGP.
Padahal diketahui bahwa penunggang motor bernomor 46 itu mengalami cedera patah kaki kanan.
Kembalinya Rossi ke aspal track MotoGP ini bahkan membuat kaget para praktisi medis yang menangani penyembuhan Rossi.
Seperti apakah fakta-fakta sebenarnya dari aksi nekat Rossi ini?
Simak hal-hal berikut ini.
1. Balapan dengan kaki patah
Jika ditilik dari penghitungan medis, pebalap asal Italia itu harusnya beristirahat selama sebulan untuk memulihkan kondisi kakinya.
Namun baru 17 hari masa penyembuhan, ia memutuskan untuk terjun ke arena balap.
Jika dihitung, berarti Rossi sudah kembali balapan setelah absen selama 21 hari sejak mendapat cedera kaki.
2. Keputusan nekat
Keputusan ini merupakan pilihan paling berisiko tinggi yang pernah diambil oleh Rossi.
Dengan kondisi kaki yang cedera, peraih gelar juara dunia sembilan kali itu mungkin akan kehilangan kesempatannya kembali menjadi juara dunia untuk selama-lamanya.
Sukar dibayangkan bagaimana jadinya jika Rossi kembali mengalami kecelakaan di ajang balap MotoGP saat kakinya sedang cedera seperti saat ini.
Namun, pebalap Yamaha ini tampaknya sudah bulat mengambil keputusan.
Melansir dari Kompas.com, Rossi sebenarnya telah memutuskan untuk tampil di GP Aragon sejak ia mendapat hasil positif saat uji coba di Sirkuit Misano.
Keputusannya diperkuat dengan hasil positif dari pemeriksaan dokter internal Rossi.
3. Hambatan aturan di MotoGP
Meski ia sudah membulatkan tekadnya, niatan Rossi untuk balapan tak bisa berjalan mulus semaunya.
Ia harus melewati parameter terakhir, yaitu 'mandatory' pengecekan kesehatan dari Chief Medical Officer MotorLand Aragon, Clemente Milan.
Untungnya, Clemente Milan telah memberikan izin kepada Rossi untuk balapan.
“Dia (Clemente Millan) mendeklarasikan bahwa juara dunia sembilan kali itu fit untuk berkendara, 21 hari setelah mendapatkan cedera kaki,” tulis Yamaha dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/9/2017).
Namun masih ada satu halangan lagi yang harus dilalui Rossi untuk bisa ikut serta dalam balapan.
Keputusan untuk turun atau tidaknya Rossi dalam balapan akan diambil setelah evaluasi penampilan di Free Practice 1.
“Pada akhirnya saya memutuskan akan pergi untuk Aragon dan mencoba mengendarai M1 saya. Bila saya dinyatakan fit berkendara, saya akan mendapatkan jawaban sebenarnya setelah FP1, karena mengendarai M1 merupakan tantangan lebih besar,” kata Rossi.
4. Kesempatan juara dunia
Keputusan Rossi ini tampaknya diambil karena ia masih optimis bisa meraih gelar juara dunia.
Ia tak ingin menjaga peluangnya tersebut dan tidak ingin lagi kehilangan poin.
Diketahui, saat ini telah ada Marc Marquez dan Andrea Dovizioso yang berada di puncak klasemen.
Rossi memiliki beban berat untuk mengejar ketertinggalannya setelah absen selama dua pekan.
5. Dokter heran pada kondisi Rossi
Kondisi yang dialami oleh Rossi ini juga membuat pihak medis terheran-heran.
Direktur Medis MotoGP, Angel Charte bahkan mengaku bingung kenapa Rossi bisa sembuh begitu cepat.
Charte menilai bahwa kesembuhan Rossi adalah peristiwa yang luar biasa.
Ia juga memuji peran dokter yang mengoperasi Rossi.
Menurutnya, dokter tersebut telah melakukan pekerjaan yang bagus.
Sebab, dalam waktu 24 jam pasca operasi, Rossi langsung bisa direhabilitasi.
“Kami telah memonitor kesembuhannya hampir setiap hari, tapi sudah pasti ‘Il Dottore’ is ‘Il Dotorre (The Doctor adalah The Doctor) dan saya perlu akui saya bingung bagaimana bagusnya dia sembuh dari cedera sejenis ini,” ucap Charte, dilansir dari Kompas.com.
Charte juga mengaku telah bicara dengan Rossi sebelum tes di Misano.
Kepada Charte, Rossi mengaku sadar akan segala risiko yang mungkin terjadi.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)