Perempuan yang berprofesi sebagai wirausahawan di bidang kuliber itu dengan antusias bercerita persiapannya menyusun busana kebanggannya itu.
"Suami saya ikut bantu-bantu juga lho.." ucapnya.
Desy mengungkap selain dapat menjaga kebugaran, unsur keseruan acara Paperun-lah yang membuatnya tertarik untuk mendaftar.
"Saya juga salut dengan inisiatif pihak penyelenggara yang mengingatkan pentingnya menumbuhkan minat baca dan tulis," tuturnya.
Selain itu para peserta dapat mengunjungi berbagai stand beraneka rupa. Salah satunya adalah stand Paper Art, di mana hiasan origami warna-warni bergelantungan bersanding dengan sebuah lorong yang terbuat dari koran bekas.
Di dalam lorong tersebut ditempelkan berbagai pigura berisi foto-foto hasil lomba yang diadakan Kompas beberapa waktu yang lalu.
Stand lain bernama Wishing Wall. Terdapat satu dinding khusus berbentuk hati yang disediakan untuk menempel kertas.
Para pesera diminta untuk menuangkan ide di atas secatik kertas tersebut, apapun yang ada di benak mereka terkait pengembangan literasi. Peserta dapat mengunggah hasil kreasi ide mereka ke Instagram, untuk kemudian dilombakan.