TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panuphol Pittayarat akhirnya menjadi juara di final Golf Indonesia Open 2017 Presented BRI, BNI, Mandiri, BTN, Telkom Indonesia di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Pegolf asal Thailand ini mencetak 65 pukulan atau 7 di bawah par.
Total mengumpulkan 265 pukulan atau 23 di bawah par dalam pertandingan selama empat hari. Ini adalah kemenangan pertamanya sejak enam tahun terakhir.
“Saya sangat bahagia dengan kemenangan ini. Walaupun harus main 24 hole sejak pagi tadi. Saya merasa sangat nyaman bermain bersama dua pemain Thailand,” ungkap Panuphol yang bermain satu flight dengan Namchok Tantipokhakul dan Rattanon Wannasrichan.
Namchok menempati peringkat ketiga dengan 273 pukulan atau 15 di bawah par, ties dengan Jazz Janewattananond. Posisi runner up ditempati pemain Thailand lainnya, Tirawat Kaewsiribandit, dengan 270 pukulan atau 18 di bawah par.
Panuphol di hari terakhir membuat delapan birdie dan satu bogey.
“Saya berusaha untuk tetap bermain baik dan tidak memikirkan apa yang sudah terjadi. Pekan ini saya bermain dengan mental yang baru untuk menikmati golf. Saya tidak memikirkan apa hasilnya nanti, tetap bermain baik saja,” jelas Panuphol yang mendapat hadiah sebesar US$ 54 ribu dari total hadiah US$ 300 ribu.
Rory Pegolf Indonesia Terbaik
Rory Hie menjadi pegolf Indonesia yang mencetak hasil terbaik di Indonesia Open 2017. Dia menempati peringkat ke-12, ties dengan Chanachok Dejpiratanamongkol dari Thailand. Mereka masing-masing mengumpulkan 277 pukulan atau 11 di bawah par.
Rory bermain dramatis di hari terakhir. Mengawali permainannya dengan double bogey di hole satu dan bogey di hole kedua. Lalu, mencetak dua eagle di hole 14 dan 18 , serta tiga birdie di hole 9,12, dan 15.
“Amazing. It’s miracle. Pukulan saya di hole 14 sangat bagus, langsung mendekati pin. Di hole terakhir saya melihat banyak orang yang menonton. Saya bilang ke diri saya sendiri saya harus main bagus dan ternyata berhasil membuat eagle lagi,” tutur Rory usai pertandingan.
Rory mengaku sempat down setelah membuat bogey.
“Hati saya rasanya hancur, karena posisi saya saat itu sedang bagus. Untung saya dapat memperbaiki di hole hole berikutnya,” kata pemain berusia 29 tahun ini. Dia mengaku lebih semangat saat bertanding di negaranya sendiri.
Pada tahun 2011, Rory menjadi runner up di Indonesia Open. Targetnya tahun ini adalah bisa menembus peringkat 60 di order of merit Asian Tour. Rory sekarang menempati peringkat ke-79.