TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah 58 tahun berlalu, Indonesia kembali mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII/2018 di Jakarta, Palembang.
Saat menjadi tuan rumah pertama kali tahun 1962, Indonesia bukan hanya sukses sebagai penyelenggaran tetapi sukses meraih prestasi.
Kontingen Merah Putih menduduki posisi runner up setelah Jepang dengan total 77 medali yang terdiri dari 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu.
Kini, Presiden Jokowi juga menginginkan sukses tersebut terulang kembali di Asian Games 2018.
Dari segi penyelenggaraan, panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) yang dikomandani Erick Thohir di bawah arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Pengarah telah mencanangkan tekad mensukseskan penyelenggaraan.
"Ya, INASGOC bertekad mensukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 yang tertib administrasi dan bisa dipertanggung jawabkan," kata Sekjen INASGOC, Marsdya TNI (Purn) Eris Heriyanto, S.Ip. MA yang ditemui pekan lalu.
Memang tidak mudah mewujudkan hal tersebut. Makanya, kata pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, 5 Januari 1955, INASGOC terus melakukan evaluasi kinerja personilnya.
"Kami akan terus melakukan evaluasi kinerja personil sehingga penempatan sesuai tugas dan fungsinya. Yang pasti, kita akan mengedepankan "the right man on the right place". Mereka yang duduk harus memiliki dedikasi tinggi dan mau bekerja keras," tegasnya.
Dalam soal pengelolaan anggaran penyelenggaraan sebesar Rp4,5 triliun, penerbang pertama F-16 Fighting Falcon TNI AU ini menegaskan akan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Pengunaan dana akan mengacu pada aturan yang berlaku. Makanya, kita melibatkan berbagai pihak di antaranya tim pengawas yg di dalamnya terdapat staf BPKP di INASGOC," jelasnya.
Berbicara masalah peralatan tanding yang akan digunakan pada Asian Games 2018 nanti, Eris menyebut akan menetapkan proses lelang dengan memegang 3 prinsip.
"Yang paham masalah peralatan itu kan induk-induk organisasi (PB/PP). Jadi, mereka lah yang mengajukannya. Tetapi, kita juga akan mencari pembandingnya. Prinsipnya, pertama adalah peralatan yang diajukan berstandar internasional, kedua, pasokannya tepat waktu dan ketiga, harganya bersaing," ujar alumni Akademi Angkatan Udara Tahun 1976.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kata Eris, penggunaan merk peralatan yang dinyatakan sebagai pemenang lelang akan dilaporkan kepada Dewan Olimpiade Asia (0CA).
"Setiap merk peralatan yang digunakan wajib dilaporkan ke OCA untuk disosialisasikan kepada negara peserta Asian Games 2018," tuturnya.