TRIBUNNEWS.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil melaju dengan mulus ke babak dua China Open Superseries Premier 2017.
Mereka lolos ke babak selanjutnya tersebut setelah mampu menundukkan wakil Denmark, Anders Skaarup Rasmussen/Line Hojmark Kjaersfeldt.
Dalam dua game langsung Tontowi/Liliyana menang 21-15 dan 21-8.
Laga kali ini merupakan yang kedua kalinya bagi Tontowi/Liliyana dan Rasmussen/Kjaersfeldt.
Sebelumnya mereka pernah saling melawan di Denmark Open Superseries Premier 2017, dengan kemenangan untuk Tontowi/Liliyana, 21-16 dan 21-14.
“Sebenarnya sama saja (dengan pertemuan sebelumnya), cuma hari ini kami lebih siap dan lebih tahu permainan mereka. Kami sendiri juga dari awal gerakannya sudah langsung enak. Ibaratnya ketinggalan satu-dua poin pun masih yakin, karena gerakan kami sudah oke. Tinggal fokusnya dijaga,” kata Liliyana seperti dirilis Badmintonindonesia.org.
“Kami langsung in di lapangan dan cepat menyesuaikan dengan shuttlecock dan lapangan, jadi langsung enak feelingnya,” ujar Tontowi menambahkan.
Punya catatan yang cukup bagus di China Open Superseries Premier, mereka pun berharap bisa tampil enjoy hingga partai puncak.
Tontowi/Liliyana pernah dua kali menduduki podium utama di turnamen ini, yaitu pada tahun lalu, 2016 dan tahun 2013.
“Di sini kami chemistry-nya bagus. Tahun lalu kami juara. Tahun 2013 kami juga juara. Mudah-mudahan karena kami pernah bagus di sini, pernah juara di sini, feelnya kami dapat, mudah-mudahan kami bisa terus enjoy sampai juara,” ungkap Liliyana.
“Tapi kami tetap tidak ingin berpikir terlalu jauh juga. Tetap step by step, hadapi lawan satu-satu dulu. Besok lawannya siapa, mudah-mudahan kami bisa lewat lagi. Apalagi sekarang persaingan juga sudah merata. Seperti lawan tadi, ceweknya main tunggal, cowoknya main ganda, tapi kami tidak boleh menganggap remeh dan tetap waspada,” imbuh atlet asal klub Djarum Kudus tersebut.
Di babak dua, Tontowi/Liliyana masih menunggu lawan antara pasangan Jerman, Mark Lamfuss/Isabel Herttrich dan Kim Won Ho/Shin Seung Chan, Korea.