TRIBUNNEWS.COM - Merpati Bali mengawali kiprah di kompetisi Bola Basket Putri Srikandi Indonesia dengan torehan positif.
Pada game perdana mereka mampu mengalahkan wakil Kalimantan Barat, Tenaga Baru Pontianak dengan skor 83-51 di GOR Flying Wheel, Makassar, Sulawesi Selatan Minggu (26/11/2017) sore.
Tim asuhan pelatih Bambang Asdianto Pribadi itu baru menemukan ritme permainan terbaiknya pada pertengahan kuarter kedua, setelah di kuarter awal mereka harus mengakui keunggulan Tenaga Baru dengan selisih setengah bola (11-12).
Dimotori oleh para pemain seperti layaknya Helena, Lamia dan Yusranie, Merpati Bali akhirnya bisa keluar dari tekanan para pemain Tenaga Baru yang musim ini mendapatkan para pemain anyar diantaranya Sarce (eks Merpati Bali), Delaya dan juga Cindy Angelia.
Merpati Bali pun akhirnya mampu menutup babak pertama dengan skor 36-23.
Babak kedua berlangsung, tim asal Pulau Dewata tersebut kembali mendominasi permainan.
Baik Yusranie, Kadek Pratita Dewi dan Helena Tumbelaka bahu membahu mengambil alih peran perolehan skor timnya, sekaligus mengantarkan mereka dengan keunggulan sementara 62-35.
Memasuki kuarter penutup, Tenaga Baru terus berupaya keras mengejar ketertinggalan mereka. Sayangnya Usaha Fanny Kalumata dan rekan-rekannya belumlah berbuah manis.
Hingga bunyi buzzer usai, Merpati Bali akhirnya masih mampu unggul jauh dan sekaligus meraih start yang bagus di Pool B.
Menariknya, dalam game ini Bambang Asdianto Pribadi tidak banyak menurunkan dua pilar permainan mereka yakni Ayu Sriatha Kusuma dan juga Agustin Gradita Retong.
Hal tersebut dikarenakan keduanya baru saja mengikuti seleksi timnas 3x3. Bahkan jika Merpati Bali bisa melangkah ke babak semifinal, kedua pemain tersebut dipastikan absen karena harus mengikuti test event 3x3.
“Jika dilihat dari permainan secara keseluruhan saya sangat puas. Karena para pemain saya memberikan andil yang besar. Memang Ayu dan Dita tidak saya turunkan sejak awal, karena mereka baru mengikuti seleksi 3x3 di Jakarta dan baru saja tiba tadi siang. Mereka berdua merupakan jantung tim ini, tapi para pemain kami lainnya bisa menjawab tantangan saya. Selanjutnya saya akan memikirkan cara bagimana kami akan kehilangan Ayu dan Dita jika kami lolos ke babak Semifinal. Untuk itu saya akan merubah strategi permainan dengan menurunkan komposisi 4 pemain small dan 1 pemain center, Komentar pelatih kepala Merpati Bali, Bambang Asdianto Pribadi.
“Game pertama kami oke. Hanya saja maslah klasik kami adalah jarang latihan bersama dan belum ada chemistry. Tapi saya yakin kedepannya dengan tambahan amunisi baru, kami bisa berbicara di pertandingan selanjutnya,” ujar Kapten tim Tenaga Baru, Fanny Kalumata.
SURABAYA FEVER ATASI MERAH PUTIH SAMATOR JAKARTA
Sementara itu dipertandingan berikutnya juara bertahan Surabaya Fever juga memetik kemenangan di pertandingan pertama mereka melawan Merah Putih Samator Jakarta 81-50. Meski demikian pelatih Fever yakni Wellyanto Pribadi mengaku belum puas dengan performa para pemainnya.
“Sebagai tim juara bertahan kami tampil di bawah performa. Mungkin ini karena game awal jadi mereka belum lepas. Kami baru menemukan ritme kuarter ketiga dan keempat. Saya harap pertandingan berikutnya mereka akan lebih siap,” pungkasnya.