News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seri III Test Event Equestrian Asian Games 2018: Cross Country Belum Pakai Standar MER

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cross Country Belum Pakai Standar MER

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hanya enam atlet/rider yang mengikuti kompetisi cross country eventing pada Test Event III Equestrian Asian Games XVIII/2018 yang dilangsungkan Sabtu (2/12/2017) pagi di area Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas, Jakarta Timur.

Jumlah ini jauh berkurang dibanding peserta saat cross country eventing pada test-event pertama, pertengahan Oktober lalu di tempoempat sama, yang diikuti oleh 16 rider.

Penurunan jumlah peserta ini boleh jadi karena cross country eventing ini belum dapat memenuhi persyaratan MER yang ditetapkan oleh Federasi Equestrian Internasional (FEI).

MER adalah akronim dari Minimum Eligibility Requirements, atau Persyaratan Kelayakan Minimum, yakni acuan standar kelengkapan dengan sejumlah parameter minimum dari semua kinerja disiplin trilomba (eventing).

Pemenuhan standar MER ini tidak hanya dikhususkan untuk cross country, akan tetapi juga bagi dressage eventing dan jumping eventing.

Pada dressage, seorang rider tidak boleh mendapatkan total angka penalti melampaui 67 hukuman. Untuk cross country, tidak lebih dari 75 detik melampaui waktu optimal di cross country test untuk kategori Bintang Satu, sebagaimana pada test-event equestrian road to Asian Games XVIII/2018 ini. Terakhir, untuk jumping test, tidak melebihi angka hukuman maksimal 16 dari seluruh rintangan.

Di sisi lain, gelaran cross country eventing di seri ketiga test-event Road to Asian Games XVIII/2018 yang dihelat oleh PP Pordasi sebagai pelaksana teknik dengan dukungan penuh dari Panitia Penyelenggara Asian Games XVIII/2018 (Inasgoc) memang masih sangat memprihatinkan.

Sebagaimana halnya cross country eventing pada seri pertama test-event, Oktober lalu, masih belum ada fasilitas pendukung yang membuat peserta dan penitia teknis menjadi nyaman.

Cuaca memang tidak terlalu panas seperti di test-event pertama, meski kali ini seputaran tempat perlombaan justru menjadi sangat becek karena terus menerus diguyur hujan.

Memang hujan tidak turun pagi tadi, namun sarana menuju tempat pertandingan sangat becek dan licin.

Dari teknis perlombaan, memang ada perubahan menyangkut trek yang diperpanjang. Jika pada cross country seri pertama test-event panjang trek hanya 2175 meter, di seri ketiga test-event ini panjang trek cross country menjadi 2540 meter.

Namun, jumlah rintangan lebih diringkas, dari semula 20 kini menjadi 15. Sementara itu, water jump tetap masih belum tersedia.

Inasgoc (panitia penyelenggara Asian Games XVIII/2018) sepertinya memang sudah maksimal memberikan dukungan.

Kelayakan sarana perlombaan, termasuk dukungan teknis untuk menunjang maksimalmyuya perlombaan, tampaknya menjadi tanggung-jawab dari Jakarta Propertindo (Jakpro) selalu pihak yang membangun JIEP senilai Rp 417 Miliar ini.

Saat ini, dari belasan hektar yang dialokasikan untuk pembangunan JIEP, BUMD milik Pemprov DKI Jakarta ini memprioritaskan pembangunan gedung untuk penonton, sarana indoor, dan kandang/stable, agaknya sulit mengharapkan pembangunan JIEP akan tuntas dalam satu atau dua bulan kedepan. Besar kemungkinan pembangunan JIEP baru dapat diselesaikan sekitar Maret atau April.

Kondisi venues cross country eventing yang serba darurat ini tampaknya disadari sepenuhnya oleh para juri/judge dari Federasi Equestrian Internasional (FEI) yang membantu pelaksanaannya. Mereka Di akhir perlombaan mereka mengumpulkan para peserta, memberikan evaluasinya.

Disamping mengapresiasi penampilan dan semangat juang para rider, mereka juga memberikan saran-saran untuk peningkatan kemampuannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini