TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua pekan berturut-turut Anthony Sinisuka Ginting menjadi momok bagi peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Chen Long.
Pasalnya Anthony selalu menjegal langkah Chen, pekan lalu di Malaysia Masters 2018, Anthony menyingkirkan Chen dengan skor 21-17, 21-15.
Hari ini di Daihatsu Indonesia Masters 2018, Anthony lagi-lagi memulangkan Chen pada laga perempat final dengan skor 21-11, 16-21, 21-18.
Dua tahun lalu, Anthony juga tercatat pernah menang dari Chen pada kejuaraan Australia Open Super Series 2016 dengan skor 21-14, 21-17.
“Puji Tuhan saya bisa melewati Chen Long. Di game pertama saya di atas angin, Chen belum menemukan irama permainannya dan dia jadi tertekan, poinnya pun jauh.
Di game kedua, Chen mulai dapat ritme main, saya sempat hampir menyusul, tetapi dia inisiatif menyerang lebih dulu,” tutur Anthony soal pertandingannya.
“Di game ketiga, permainan berlangsung ketat dari awal. Tapi saya lebih memaksa main dengan tempo cepat,” ujarnya.
Anthony juga mengatakan bahwa sang pelatih, Hendry Saputra, mengingatkannya untuk tetap tenang dan tidak bermain terburu-buru.
Hendry juga mengingatkan jika Anthony ingin mengarahkan shuttlecock ke atas, ia mesti memperhatikan bagaimana posisi lawan saat itu.
Anthony juga bersyukur mendapat dukungan luar biasa dari supporter yang memenuhi Istora. Hal ini menjadi senjata tambahan baginya dalam menghadapi Chen.
“Supporter yang heboh pasti bikin Chen Long jadi grogi. Apalagi game terakhir,” ungkapnya.
“Kemenangan ini menjadi motivasi buat saya dan teman-teman. Ini bukan jaminan pasti buat menang, tapi jadi modal saya untuk semangat di laga selanjutnya,” kata Anthony.
Anthony masih menanti calon lawannya di semifinal, antara Hans-Kristian Vitthingus (Denmark), atau Chou Tien Chen (Taiwan).
“Siapa pun lawannya, saya mau kasih yang terbaik. Nanti malam saya akan pelajari lagi sama pelatih. Saya siap melawan siapa saja,” ujar Anthony.