TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada 12 atlet atau rider berkuda ketangkasan yang akan mewakili Indonesia di kompetisi equestrian Asian Games XVIII/2018, Agustus-September mendatang di Jakarta dan Palembang.
Namun, dari 12 rider tersebut, baru satu nama yang sudah dapat dipastikan bergabung di timnas berkuda tanah air.
Dia adalah Larasati Gading. 11 rider lainnya akan ditentukan dari hasil babak kualifikasi yang akan digelar antara Maret hingga Juni mendatang, masing-masing empat kualifikasi pada tiga disiplin; dressage, jumping dan eventing.
Ya, peraih medali perunggu disiplin dressage (tunggang serasi) kompetisi equestrian Asian Games XVII/2014 di Incheon, Korsel, itu, sudah diputuskan langsung masuk di timnas berkuda Asian Games XVIII/2018 Indonesia tanpa harus mengikuti babak kualifikasi yang segera digelar oleh satuan kerja khusus berkuda Asian Games bentukan PP Pordasi.
"Khusus untuk Larasati memang dapat wildcard untuk tidak ikut babak kualifikasi," jelas Jose Rizal Partokusumo, wakil ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) bidang equestrian, Selasa (20/2/2018) malam. "Terang terang, pencapaian Larasati memang di atas rata-rata rider nasional lainnya. Jadi satu kuota untuk disiplin tunggang serasi sudah pasti buat Larasati," ungkap Jose, yang juga ketua pengawas satuan kerja khusus Asian Games PP Pordasi.
Jose menjelaskan persentase keberhasilan Larasati Gading saat ini adalah 70%. Persentase tersebut dicapai dari penampilannya di berbagai event internasional. Larasati sendiri saat ini terus berlatih dan bertanding di Jerman, yang menjadi domisilinya selama ini.
Jose menuturkan, khusus untuk Larasati ini nantinya akan disewakan kuda tangguh dari Eropa, kemungkinan Jerman. Untuk sewa kuda ini, dana yang dialokasikan mencapai 350.000 euro, atau sekitar Rp5 miliar.
Itu berarti hampir separuh dari jumlah keseluruhan dana yang diberikan oleh pemerintah melalui Kantor Kemenpora kepada cabor berkuda, yakni Rp10.320 juta.
Jose mengisyaratkan jika Larasati memang yang paling diharapkan mampu menyumbang satu medali emas dari cabor berkuda ini, sejatinya dari kompetisi tunggang serasi perorangan.
Untuk memperbesar peluang peraihan medali emas tersebut, Larasati wajib dibekali kuda yang juga dapat diandalkan.
Jose kemudian mencontohkan keberhasilan tim berkuda Malaysia saat SEA Games 2017 lalu, di mana mayoritas rider-nya menggunakan kuda sewaan dari Eropa dengan proses pelatihannya pun dilakukan di negara-negara Eropa.
Terkait dengan kuda yang akan disewa dan ditunggangi Larasati di Asian Games nanti, Jose Rizal Partokusumo juga menyatakan bahwa kuda tersebut nantinya bisa dibeli oleh horse-owner Indonesia dengan hanya menambahkan nilai nominalnya.
"Jadi ada opsi untuk dibeli setelah kita pakai. Kalau misalnya harga kudanya 400.000 euro, ya tinggal ditambahkan saja kekurangannya. Kita tidak meminta pergantian harga sewanya," papar Jose.