TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Ada yang berbeda dari arena penggodokan Timnas Gulat Indonesia di Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC), Cisaat, Sukabumi, Jabar.
Hari itu, Minggu (11/3/2018), para pegulat yang dipersiapkan ke kompetisi gulat Asian Games XVIII/2018, tidak memperoleh kesempatan berlibur seperti biasanya.
Setelah menjalani program pelatihan yang berat sepanjang Senin hingga Sabtu, Minggu menjadi hari yang 'istimewa' karena latihan diliburkan, dan para pelatih membebaskan mereka untuk relaksasi.
Kendati demikian, para pegulat pelatnas jelas tidak menyesali hari istimewa mereka pada Minggu itu terpakai untuk kegiatan lain. Mereka bahkan senang dengan kegiatan yang dijalaninya kemarin.
"Mereka semua happy, pak Eko juga bawainnya bagus sekali, sehingga anak-anak enjoy. Pak Eko sangat profesional," ujar Buyamin Akhmad, salah satu pelatih di Timnas Gulat Indonesia, Senin (12/3/2018) siang.
Memangnya kegiatan apa yang dijalani oleh para pegulat? Ooh, rupanya mereka mengikuti sesi psikotes yang dibawakan oleh tim psikolog pelatnas gulat. Seluruh anggota Timnas Gulat menjalani psikotes oleh Eko Prasetyo S.Psi, Psikolog, CT.NLH, CM.NLP dengan riang gembira.
Kegiatan psikotes ini dilakukan sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB, hanya diselingi makan siang. Dalam kegiatan bertajuk "Psikotest & Training Mind Power Transformation" tersebut Eko Prasetyo juga memperkenalkan tim psikologi, fungsi keberadaannya dalam tim.
Pemahaman kekuatan psikologis dalam olahraga prestasi, idenfitikasi (mapping) faktor psikologis setiap atlet (kekuatan mental & hal-hal yang dapat ditingkatkan) dalam upaya meraih hasil maksimal saat bertanding.
"Program ini adalah tahap awal dari beberapa tahapan yang akan dilalui seorang atlet. Artinya, sedang dibangun fondasi kekuatan mental, dan kesemuanya itu memang harus melalui proses. Tidak bisa instan," jelas Eko Prasetyo.
Bagaimana tanggapan para pegulat? Buyamin, yang mewakili para pegulat nasional, menyatakan bahwa kegiatan yang diadakan oleh Eko Prasetyo dan timnya sangat baik.
"Tidak membuat tegang dan membosankan juga, karena mas Eko pandai sekali membawakannya. Jadi para atlet juga kelihatan santai-santai dan happy saja," ungkap Buyamin.
Sepanjang pengalamannya berkecimpung di pelatnas gulat, Buyamin dan pelatih lainnya bahkan baru kali ini merasakan atmosfir berbeda di pelatnas dengan adanya sesi psikotes.
"Biasanya kami yang menyampaikan hal-hal seperti itu kepada para pegulat," kata Buyamin.