TRIBUNNEWS.COM, BUENOS AIRES - Mantan manajer Valentino Rossi, Carlo Pernat, membeberkan lima kontroversi yang terjadi pada seri balap kedua GP Argentina, Minggu (8/4/2018).
Carlo Pernat merupakan salah satu pengamat MotoGP dan pernah menjadi manajer dari beberapa pebalap Italia ternama seperti Loris Capirossi, Max Biaggi dan Marco Simoncelli.
Manajer yang saat ini bekerja sama dengan Andrea Iannone itu membeberkan beberapa hal yang menjadi kontroversi pada MotoGP Argentina.
Berikut lima kontroversi menurut, Carlo Pernat :
1. Meninggalkan Jack Miller Sendirian di Grid
Carlo Pernat menyatakan bahwa MotoGP Argentina adalah grand prix yang tidak profesional, baik dari segi pebalap maupun race direction.
Pernat beralasan hal itu dikarenakan mereka semua membuat kesalahan besar ketika meninggalkan Jack Miller (Pramac Racing) sendirian di grid.
"Sangat aneh melihat Jack (Miller) start sendirian di depan dengan grup pebalap lainnya berjarak 30 meter dibelakangnya," kata Pernat.
Selain itu menurut Pernat, race direction seharusnya menunda balapan tersebut selama lima menit untuk lebih mempermudah situasinya.
2. Marc Marquez Mendorong Motornya di Grid
Sesaat sebelum balapan dimulai Marc Marquez (Repsol Honda) mendorong motornya kedepan untuk menghidupkan motornya yang mogok.
Race directon sempat meminta Marquez untuk start daripitlane. Namun Marc tidak mematuhinya dan race directon tidak melakukan apa-apa saat itu.
Menurut Pernat itu adalah hal yang memalukan, karena seharusnya Marquez mendorong motornya ke arah tembok pit.
Selain itu Pernat menuturkan seharusnya Marquez melakukan start dari pitlane.
3. Investigasi Insiden Johann Zarco dan Dani Pedrosa
Menurut Pernat, Zarco melakukan banyak kesalahan saat mendahului Pedrosa.
"Kami melihat Johann (Zarco) melakukan tindakan yang kurang tepat untuk mendahului Dani (Pedrosa). Race direction bahkan tidak menginvestigasinya," ujar Pernat.
4. Marc Marquez Seharusnya Didiskualifikasi
Pernat menganggap kejadian Marquez terhadap Aleix Espargaro (Aprilia Racing) dan Valentino Rossi (Movistar Yamaha) adalah kejadian yang tidak pantas.
Menurut Pernat, kejadian Marquez di GP Argentina membuat pebalap lainnya takut ditabrak pebalap Honda itu ketika bersaing dengan The Baby Alien.
"Seharusnya Dorna mendiskualifikasi dia (Marquez) untuk satu balapan," kata Pernat.
5. Race Direction Menjadi Budak Valentino Rossi dan Marc Marquez
Pernat beropini perlunya perombakan pada jajaran race direction.
"Race direction perlu melakukan perombakan, mereka butuh orang yang sanggup diberi tugas," kata Pernat.
"Race direction seperti budak dari Rossi dan Marquez, terlebih bagi Marc (Marquez)," kata Pernat.
Pernat bersikukuh bahwa seharusnya Marquez didiskualifikasi. Dia beralasan bahwa insiden yang terjadi antara Marquez dan Rossi terlalu parah.
MotoGP Argentina berhasil dimenangi oleh Cal Crutchlow (LCR Honda) yang diikuti oleh Johann Zarco (Yamaha Tech 3) dan Alex Rins (Suzuki).