TRIBUNNEWS.COM, JEREZ - Pebalap Tim Ducati, Jorge Lorenzo, masih kesulitan untuk beradaptasi dengan motor Desmosedici GP18.
Sebelum bergabung dengan tim Ducati musim lalu, Jorge Lorenzo sembilan tahun menjadi pebalap Yamaha.
Karakteristik antara motor Yamaha M1 dan Desmosedici yang berbeda menjadi faktor dibalik sulitnya Lorenzo menemukan feeling pada motor.
Meski masih kesulitan, General Manager Ducati Corse, Luigi Dalligna, mengatakan bahwa dirinya juga puas dengan performa yang ditunjukkan oleh pebalapnya itu.
"Lorenzo sering berada dalam posisi untuk bertarung dengan yang terbaik, di Malaysia atau Jerez misalnya. Kami tidak senang dengan hasil musim ini, tetapi saya sering senang dengan seberapa cepat dia di atas motor," kata Luigi Dall'igna.
Selain itu, Dall'igna mengakui bahwa tidak mudah untuk berpindah dari motor Yamaha ke Ducati.
Mantan Direktur Teknik Aprilia itu juga mengungkapkan bahwa lebih mudah berpindah dari Honda ke Ducati atau sebaliknya.
"Pergi dari Honda ke Ducati atau sebaliknya lebih mudah daripada pindah dari Yamaha," ujar Luigi Dalligna lagi.
"Saya mengatakan ini karena motor benar-benar berbeda dalam karakteristik mereka, dan ini berlaku untuk gaya berkendara dan banyak lagi."
Hal ini juga pernah diungkapkan oleh pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, yang menyebut motor Yamaha lebih mudah ketimbang motor yang lain.
Sedangkan pebalap yang tampil bagus usai berpindah dari Ducati ke Honda adalah Casey Stoner, dimana pada tahun pertamanya bersama Honda langsung menyabet gelar juara dunia pada 2011.
Sebelum Lorenzo, Valentino Rossi juga pernah kesulitan tampil bagus dengan motor Ducati selama dua tahun (2011-2012).