TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Tahun ini untuk ketigakalinya Kejurnas Tenis Yunior berlabel Detec Open berlangsung di Lapangan Tenis Gelora Manahan, Surakarta, Jawa Tengah.
Pemilihan arena pertandingan kegiatan yang masuk dalam kalender resmi kompetisi PP Pelti (TDP) ini, menurut Direktur Turnamen Detec Open 2018, Anshari Nursida telah melalui sejumlah pertimbangan.
“Pertama karena di Solo tersedia lapangan tenis yang berkualitas dan secara kuantitas juga cukup memadai yakni Gelora Manahan yang memiliki sembilan lapangan terbuka dan dua tertutup,” ungkap Anshari di arena turnamen, Selasa (26/6/2018).
Dengan jumlah peserta mencapai 400 petenis, ketersediaan lapangan menjadi faktor krusial bagi Detec Open 2018. Setiap lapangan di Kompleks Stadion Tenis Gelora Manahan ini mampu menggelar 11 hingga 12 session pertandingan terutama pada babak-babak awal.
“Keunggulan Solo karena 11 lapangan tenis ini berada dalam satu lokasi. Hal ini juga memudahkan pengawasan dari pendamping petenis baik pelatih ataupun orang tua karena biasanya arena kejuaraan terpencar-pencar di beberapa tempat,” jelasnya.
Selain itu, posisi geografis Solo pun relatif mudah terjangkau dari berbagai moda angkutan dari segala penjuru Tanah Air.
Stasiun Solo Balapan terhubung dengan jalur kereta api dari pelbagai kota di Pulau Jawa, sedangkan Bandara Adisoemarmo memiliki banyak penerbangan langsung dari Sumatera, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara.
“Sebagai kota wisata, Solo juga memiliki banyak hotel hingga memudahkan peserta Detec Open 2018 dalam memilih penginapan yang sesuai kantong,” pungkasnya.
Sementara itu, Detec Open 2018 telah memasuki babak kedua nomor tunggal baik putra maupun putri. Sejumlah petenis unggulan terats masih melaju, seperti di bagian putra Ravel Indro asal Pemalang (KU-12) dan Joanne Lynn Hartono (Bandung/KU-12) dan Aurelya Chamsiayu (Sukoharjo/KU-14) di kelompok putri.
Hasil Selasa (26/6) Babak Kedua
Tunggal Putra
KU-10
Muhammad Arga Rafi (Jember) v Christian Dwi (Pati) 8-1
Arjuna Wijaya (Kediri) v Sultan Oktaria (Wonogiri) 8-0