TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menanggapi isu yang ramai dibicarakan di media sosial terkait judi bola.
Bahwa pernyataan yang ada di video terpotong-potong itu bertolakbelakang dengan sikapn sebenarnya.
Hal itu diucapkan usai melepas Kontingen Indonesia untuk bertanding di Asean School Games, di Wisma Kemenpora, Selasa (17/7/2018).
Politisi PKB itu menyebut "berjudi boleh," dalam video yang viral adalah bagian dari satu kesatuan pernyataan yang bertujuan memerangi mafia judi bola.
"Kami bekuin PSSI karena waktu itu dikuasain mafia judi kok, saya dibilang memperbolehkan. Tentu pemerintah mengambil tindakan tegas. Tapi kok sekarang tiba-tiba ada orang yang share video yang tidak paham konten dan seakan-akan saya menghalalkan, dari mana itu?" tegas Imam.
Imam bertutur bahwa dirinya tak pernah sedikitpun menghalalkan kegiatan yang jelas diharamkan oleh agama.
"Saya soal SDSB tahun 1991 dulu saya demo itu. Saya sebut judi itu haram, saya ngaji kok dulu safinnatunnajah, Sullamutaufik, ta'limmulmuta'alim, tafsir, hadis. Saya ini dulu ngaji bagaimana fikih yang mengharamkan judi, kok sekarang tiba tiba diisukan saya menghalalkan judi," lanjut Imam dengan nada tinggi.
Karena itulah, dia meminta kepada masyarakat dan awak media yang terus mempertanyakan persoalan itu kepadanya agar melihat cuplikan video secara utuh.
"Makannya tolong baca, lihat, secara utuh sambutan pidato saya di situ di kampus UI dan itu tahun 2015, kenapa baru ribut sekarang? Apa karena ada perdebatan yang kemudian karena tidak berdasar, kami kasih data data yang benar, jadi pihak yang tidak puas ini mencari cara kesalahan?," ungkapnya.
Imam pun meminta agar persoalan ini bisa segera ditangani oleh tim cyber kepolisian.
"Saya berharap ini bisa ditangani oleh tim cyber (kepolisian). ini isu yang tidak produktif. Saya mohon kepada umat islam tidak terpengaruh. Saya Imam Nahrawi islam, muslim, yang menolak dan melarang dan ingin membasmi judi," tandasnya.