News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Zohri Baru Tahu Dirinya Jadi Juara Dunia Setelah Lihat Papan Skor

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lalu Muhammad Zohri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelari Indonesia yang baru memenangkan Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia, Lalu Muhammad Zohri, mendapat sambutan meriah setiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/7) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Zohri mengaku sempat tidak percaya menjadi juara dari perlombaan manusia tercepat di ajang tersebut. Sebab, dirinya bukan pelari unggulan di perlombaan tersebut.

Baca: Punya Segudang Kreativitas, Jakarta Dipilih untuk Gelaran Modest Fashion Week Tahun Ini

Baca: Inilah Efek Negatif Jika Konsumsi Minuman Ringan Setiap Hari

"Sebenarnya saya tidak sangka bisa menjadi juara dunia, soalnya pas di babak semifinal final saya waktunya finish di posisi keempat," ujar Zohri setiba di Tanah Air.

"Tapi, karena saya percaya diri dan saya percaya Tuhan bisa membantu saya, akhirnya saya serahkan kepada Tuhan dan saya fokus untuk finish saja," sambungnya.

Zohri mengaku baru mengetahui dirinya menjadi yang terbaik dari kejuaraan kelas 100 meter itu setelah melihat papan skor.

Namanya terpampang berada di posisi teratas di papan tersebut. Pelari asal NTB yang baru genap berusia 18 tahun itu menempati posisi pertama dan berhak atas medali emas dengan catatan waktu 10.18 detik.

Ia mengungguli para favorit juara seperti duo Amerika, Anthony Schwartz (10.22) dan Eric Harrison (10.22) serta sprinter Afrika Selatan Thembo Monareng (10,23). Sedangkana pelari asal Ingris, Dominic Ashwell mencatat waktu 10.25 detik. "Tuhan memberikan yang terbaik sehingga tidak ada yang tak mungkin," tuturnya.

Pelatih pelatnas atletik, Eni Nuraini yang turut menyambut kedatangan Zohri menyebut prestasi Zohri tidak lepas dari kerja kerasnya sendiri. Menurutnya, Zohri adalah sosok yang sangat disiplin selama menjalani latihan di stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.

"Kelebihan Zohri dari pada pelari lainnya soal konsistensi dia. Kami sudah melihat potensinya dari usia 17 tahun," ujarnya.

Zohri sempat berujar kepada Eni, bahwa ia memiliki niat mengharumkan bangsa Indonesia. "Waktu pertama datang, dia (Zohri) bilang ke saya mau berhasil. Saya tekankan kembali bahwa untuk menjadi sukses kamu harus benar-benar disiplin," tukasnya.

Setelah pencapain ini, Zohri akan disiapkan jelang Asian Games 2018. Pada ajang itu, Zohri akan turun di nomor 100m dan estafet 4x100m.

“Rencana kita untuk Zohri dalam masa mendatang yang terdekat adalah Asian Games, tapi harap diingat bahwa Asian Games dia akan bertanding dengan atlet-atlet senior yang jauh lebih berpengalaman,” ujar Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung.

Teringat Orang Tua

Kepulangan Zohri dari Kejuaraan Dunia Atletik U-20 tersebut langsung disambut oleh sejumlah pihak.

Di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Mohamad "Bob" Hasan, Sekjen PB PASI Tigor Tanjung dan anggota DPR RI.

Menpora dan Tigor Tanjung pun menggelar jumpa pers atas kedatangan Zohri di Bandara Soekarno-Hatta ini.

Selain terharu karena raihan Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang baru ditorehkannya, Zohri juga sempat terharu saat menjawab pertanyaan dari awak media mengenai banyaknya bantuan untuknya, terutama mengenai renovasi rumah.

“Saya ucapkan terima kasih kepada semua yang membantu saya. Kalau yang masalah rumah, sebenarnya saya juga masih mengenang sih gimana orang tua saya, ibu saya (Zohri pun menangis dan tak bisa mengungkapkan kata-kata lagi),” kata Zohri yang kemudian bergeming menahan isak tangisnya karena mengaku teringat almarhum kedua orang tuanya yang telah mengurusnya di rumah sederhana itu.

Zohri yang berasal dari Lombok Utara, NTB memang berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Bahkan, banyak yang baru mengetahui ternyata pahlawan olahraga yang telah mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional itu tinggal di rumah kecil berbahan kayu.

Menpora Imam Nahrawi dan Tigor Tanjung yang duduk di samping Zohri menepuk-nepuk punggung Zohri untuk menenangkannya. “Ayo Zohri, kamu kuat,” ucap Imam Nachrowi kepada Zohri.

“Zohri, Zohri, Zohri,” teriak dari awak media yang coba menyemangati Zohri.

Dalam kesempatan tersebut, Zohri juga menyampaikan harapannya, yakni agar insiden bendera yang dialaminya saat memenangkan Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia, untuk tidak lagi permasalahkan.

Dia meminta agar persoalan kesulitannya susahnya mencari bendera Merah Putih hingga kabarnya dipinjamkan bendera Polandia untuk tidak dibesar-besarkan.

“Kalau masalah bendera ya saya sudahi saja, karena saya Alhamdulillah bisa bawa juara untuk Indonesia,” pintanya. (Tribun Network/rey/jid/coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini