TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Setelah sempat rehat selama Bulan Ramadhan yang lalu, pencarian bibit-bibit berbakat bulutangkis dalam rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 kembali digelar.
Jelang pengujung Juli 2018, Surabaya dan Purwokerto menjadi dua kota destinasi Audisi Umum yang dilaksanakan secara bersamaan pada 21-23 Juli 2018.
Hingga Jum`at (20/3) sore, sebanyak 802 melakukan pendaftaran di Surabaya, sementara di Purwokerto jumlah pendaftar mencapai angka 753 peserta.
Berbeda dari setahun lalu, Audisi Umum kali ini digelar dengan tiga kelompok usia yaitu U-11, U-13 dan U-15. Dengan adanya tiga kategori tersebut, animo peserta dipastikan meningkat tajam.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis merupakan upaya Djarum Foundation melahirkan generasi baru pebulutangkis Indonesia yang mampu berprestasi di tingkat dunia.
"Kami masih konsisten untuk memburu bibit-bibit pebulutangkis berbakat dari seluruh Indonesia. Termasuk di Surabaya ini yang merupakan kantong penghasil pebulutangkis berkualitas istimewa. Dari tahun ke tahun, jumlah peserta yang mengikuti audisi di Surabaya selalu membeludak," kata Yoppy Rosimin.
Selama ini, Jawa Timur khususnya Surabaya dikenal mampu menghasilkan sejumlah pebulutangkis yang sukses di kancah dunia dan mengharumkan nama bangsa seperti Rudy Hartono yang mempersembahkan gelar Juara All-England sebanyak delapan kali serta Alan Budikusuma yang membawa pulang Medali Emas di ajang Olimpiade Barcelona pada tahun 1992.
Sementara di Purwokerto, Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum Christian Hadinata menyatakan bahwa dirinya paham betul potensi Purwokerto sebagai kantong bibit pebulutangkis berbakat.
"Masyarakat Purwokerto dan sekitarnya punya semangat dan kecintaan yang luar biasa terhadap bulutangkis. Kita sudah melihat prestasi Tontowi Ahmad di kancah dunia," ungkap Christian Hadinata, Jum`at (20/7/2018).
Semoga dari Purwokerto ini akan muncul lagi calon-calon juara dunia baru," tambah pebulutangkis kelahiran Purwokerto ini.
Demi mencari bibit pebulutangkis dengan kualitas terbaik, Tim Pencari Bakat PB Djarum yang berisikan pelatih serta legenda bulutangkis Indonesia akan terjun langsung memantau jalannya Audisi Umum di GOR Sudirman, Surabaya. Mereka terdiri dari Alvent Yulianto, Johan Wahyudi, Tri Kusharjanto, Shendy Puspa Irawati, Sigit Budiarto, Yuni Kartika, Iman Tohari, dan Sulaiman.
Lantas di GOR Satria, Purwokerto, Christian Hadinata memimpin Tim Pencari Bakat Audisi Umum bersama Denny Kantono, Hariyanto Arbi, Simbarsono, Antonius Budi Ariantho, Lius Pongoh, Meilana Jauhari, Engga Setiawan, Puri Setyo, dan Lukman Hakim.
Tim Pencari Bakat ini akan menjadi mata dan telinga PB Djarum guna menjaring pemain dengan potensi dan bakat yang mumpuni.
Proses seleksi Audisi Umum menggunakan sistem turnamen yang diawali dengan proses screening di hari pertama. Selanjutnya, peserta yang lolos screening akan menjalani turnamen selama dua hari.
Pemain yang menang di tahap turnamen ini akan mendapat Super Tiket untuk melaju ke babak final yang akan diadakan di GOR Jati, Kudus pada 7-9 September 2018.
Namun, Super Tiket tidak hanya diberikan kepada para pemenang turnamen saja.Tim Pencari bakat juga berhak memberikan Super Tiket bagi para pemain yang kalah dalam proses turnamen namun dianggap memiliki bakat yang mumpuni.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun).
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehari sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.