TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegokart belia andalan Indonesia, Sergio Noor tiba kembali di tanah air, Selasa (31/7/2018) malam dengan wajah sumringah.
Langganan juara yang sudah dua tahun beruntun tampil di Kejuaraan dunia gokart di Italia ini lagi-lagi meraih posisi tertinggi di ajang balap bergengsi seri 5 Kejuaraan X30 SEA di Shah Alam, Malaysia, akhir pekan lalu.
"Alhamdulillah berkah bisa kembali meraih posisi tertinggi di X30 putaran kelima. Perjuangan cukup berat tapi saya bisa melaluinya. Terima kasih buat semua yang sudah membantu, khususnya para mekanik dan juga sponsor Telkomsel," kata Sergio yang bernaung di Riser ShaDaff Motorsport Team.
Di kelas bergengsi, kelas Junior X30, Sergio yang merupakan pelajar Grade 7 Mentari Intercultural School Jakarta ini, bahkan menjungkalkan pegokart tuan rumah, Putera Adam yang hanya bisa meraih posisi kedua diikuti pembalap Thailand, Supakit Jenjitranun di tempat ketiga.
Sergio menjalani balapan cukup sempurna setelah berusaha bertahan dari segala tantangan yang menghadangnya.
Memulai balapan sejak Sabtu, Sergio hanya bisa menempati posisi keenam di kualifikasi dilanjutkan dengan heat 1 juga di posisi keenam dan heat 2 baru bisa meraih tempat ketiga.
Pada balapan Minggu, Sergio start dari posisi keenam dan finis di posisi keempat di pre final. Memasuki balapan final, ia start dari tempat keempat dan langsung menyodok ke posisi kedua di belakang Putera Adam, sejak start.
Sepanjang 18 putaran, ia bersaing ketat dengan Putera yang mendapat applaus penuh dari penonton sebagai pembalap tuan rumah.
Tapi, Sergio menunjukkan kelasnya di lap terakhir di sisa tiga tikungan terakhir, secara agresif ia pun mengambil posisi Putera sehingga pembalap Malaysia itu hanya bisa puas di tempat kedua.
Di balapan X30 Asia ini, sergio sudah meraih juara ketiga kalinya dari total lima seri yang digelar. Prestasi ini jelas membanggakan tak hanya bagi Sergio dan sponsor Telkomsel, tapi juga bagi sekolahnya, Mentari Intercultural School Jakarta.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Sekolah Mentari Intercultural School Jakarta, Aluysius Songky Widya Ananta mengatakan jika Sergio berprestasi di luar sekolah tapi juga pelajaran di sekolah tak pernah tertinggal. Ini yang sangat membanggakan.
"Untuk para atlet berprestasi seperti Sergio Noor, kami memberikan kelonggaran 20% bisa absen dan 80% kehadiran. Tapi, 20% itu bukan berarti kosong. Mereka tetap bisa mengisinya dengan belajar dan mengerjakan tugas secara online. Harapan saya, semua pelajar yang juga berprestasi di luar tetap bisa konsisten. Untuk mencapai prestasi tertinggi, tentu ada perjuangan. Nah disini lah dibutuhkan konsistensi agar prestasi terjaga baik di sekolah maupun di luar tetap terjaga," urai Aluysius.