TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 yang digelar secara bersamaan di Cirebon dan Solo Raya mulai memasuki fase turnamen.
Sejak Minggu (5/8/2018), 275 atlet muda di Cirebon dan 265 pebulutangkis belia di Solo Raya mulai memasuki gelanggang olahraga untuk bertarung di fase gugur ini.
Di Cirebon, tahap turnamen yang digelar di GOR Bima dipantau langsung oleh Tim Pencari Bakat PB Djarum yang diisi nama-nama besar legenda bulutangkis Indonesia yakni Christian Hadinata (Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum), Antonius B Ariantho, Denny Kantono, Simbarsono, Ertanto Kurniawan, Ronald Sanduan Sipasulta, Lukman Hakim, serta Engga Setiawan.
Sementara, Audisi Umum di Solo Raya yang digelar di GOR RM Said Karanganyar, formasi Tim Pencari Bakat PB Djarum diisi oleh Fung Permadi (Manager Tim PB Djarum) bersama Basri Yusuf, Yuni Kartika, Sigit Budiarto, Alvent Yulianto, Tri Kusharjanto, dan Sulaiman.
Aroma ketatnya persaingan ini sudah mulai terasa sejak pagi hari, tepatnya pukul 08.00 WIB di mana para peserta mulai memasuki lapangan dan menjalani pertandingan.
Dukungan keluarga dan pelatih menjadi dorongan semangat bagi para pebulutangkis belia dalam mengalahkan lawan-lawannya.
Di lain sisi, para peserta yang menunggu jadwal bertanding memakai kesempatan tersebut dengan berlatih di berbagai tempat, baik di atas tribun penonton hingga seputaran GOR.
Persaingan ketat ini juga terekam dalam pengamatan Tim Pencari Bakat PB Djarum.
Pasalnya, pada tahap turnamen ini, bibit – bibit istimewa dari para pebulutangkis muda mulai terlihat karena tiap-tiap peserta memiliki kesempatan unjuk kemampuan dalam pertandingan dengan lawan yang seimbang. Kondisi ini sangat berbeda dibanding fase screening pada hari sebelumnya, Sabtu (4/8/2018).
“Karena pada tahap screening kemarin, mereka hanya main di lapangan sekitar sepuluh menit sehingga bakatnya belum bisa terlihat. Sedangkan di fase turnamen ini mereka dituntut menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk memenangkan pertandingan. Sehingga kami bisa semakin jelas melihat talenta istimewa yang dimiliki para atlet muda. Hal ini membuat Tim Pencari Bakat lebih mudah dalam memberikan penilaian,” ungkap Engga Setiawan, anggota Tim Pencari Bakat PB Djarum yang terjun di Kota Cirebon.
Hal senada juga diutarakan oleh Yuni Kartika, Tim Pencari bakat PB Djarum yang memantau langsung bakat-bakat atlet muda di Solo Raya.
"Saya lihat kualitas pemain yang bagus-bagus ada di usia-usia tertentu. Untuk di Audisi Umum di Karanganyar ini, khususnya U13 Putra banyak yang bagus dan istimewa," ujar Yuni Kartika.
Sementara di sektor putri, lanjut Yuni, permainan yang cukup apik nan menarik disuguhkan oleh para peserta U11 dan U13.
"Memang untuk menjaring pemain putri tidak mudah. Bulutangkis ini terbilang olahraga keras, sehingga bagi putri fisik itu harus kuat. Tidak hanya dari kemauan si anak untuk bermain, tapi juga tentunya harus ada dukungan penuh dari orangtua," Yuni yang anggota tim Piala Uber 1994 ini.
Dari pertarungan sengit sepanjang hari pertama turnamen ini, sebanyak 144 peserta berhasil melaju ke fase akhir turnamen dengan rincian sebagai berikut:
CIREBON
U11 Putri : 8 Peserta
U11 Putra : 16 Peserta
U13 Putri : 8 Peserta
U13 Putra : 16 Peserta
U15 Putri : 8 Peserta
U15 Putra : 16 Peserta
Total : 72 Peserta
SOLO RAYA
U11 Putri : 8 Peserta
U11 Putra : 16 Peserta
U13 Putri : 8 Peserta
U13 Putra : 16 Peserta
U15 Putri : 8 Peserta
U15 Putra : 16 Peserta
Total : 72 Peserta
Nantinya, 144 pebulutangkis muda ini akan kembali bersaing di hari terakhir turnamen pada Senin (6/8/2018) untuk memperebutkan peluang meraih Super Tiket dan melaju ke babak Final Audisi yang akan digelar di Kudus, Jawa Tengah pada 7-9 September 2018.
Menariknya, Super Tiket tidak hanya diberikan kepada peserta yang berhasil memenangi turnamen saja.
Pasalnya, Tim Pencari Bakat PB Djarum juga bisa memberikan Super Tiket kepada atlet yang tidak berhasil memenangi turnamen namun dianggap memiliki talenta istimewa.
Perihal Super Tiket Pilihan Tim Pencari Bakat PB Djarum ini, Engga memberikan beberapa bocoran.
Atlet muda yang layak mendapatkan Super Tiket Tambahan tersebut harus memiliki beberapa kriteria khusus baik dari sisi teknik maupun proyeksi kemampuan di masa mendatang.
“Karena namanya Super Tiket Tambahan pasti harus ada kriteria khusus (istimewa) dari si atlet bulutangkis. Kami akan melihat prospek peserta ke depannya. Yang pasti dia harus punya kemampuan dasar yang bagus, postur yang bagus, dan yang tidak kalah penting adalah semangat juang serta teknik dan format lapangannya. Dan secara permainan dia harus cerdik,” urai Engga.
Sementara itu, Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation Abraham Delta Oktaviari mengapresiasi dukungan dari orangtua serta para pelatih terhadap atlet-atlet muda yang mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018. Menurutnya, jumlah 1.753 peserta di Cirebon dan Solo Raya merupakan angka tertinggi selama gelaran Audisi Umum 2018.
"Pencapaian ini sangat luar biasa, jauh melampaui angka Audisi Umum setahun sebelumnya Artinya, api semangat bulutangkis ini semakin meningkat," tuturya.
"Di sisi lain, program Audisi Umum ini sudah melekat dengan para pelatih maupun orangtua dan ditunggu-tunggu oleh pebulutangkis-pebulutangkis muda ini. Oleh karenanya saya yakin, dengan pencapaian ini regenerasi akan terus berjalan. Mata rantai bulutangkis Indonesia akan tetap ada dengan munculnya atlet-atlet muda," kata Abraham.