TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Utut Adianto membuka secara resmi turnamen catur nonmaster yang memperebutkan Piala Hariman Siregar di Hotel Central Jakarta, Minggu (19/8/2018).
Catur ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-73.
Turnamen yang diikuti ratusan peserta yang terdiri dari aktivis antargenerasi, mahasiswa, dan wartawan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh aktivis.
Selain Utut, juga tampak tokoh aktivis Malari Hariman Siregar, Grand Master perempuan pertama Indonesia Irene Kharisma Sukandar, dan Aktivis Senior Hatta Taliwang yang merupakan ketua pelaksana kegiatan ini.
Dalam sambutannya sesaat sebelum menabuh gong peresmian pembukaan turnamen tersebut, Utut yang juga wakil ketua DPR itu banyak memuji Hariman Siregar.
Menurut Utut, sosok Hariman, selain dikenal sebagai seorang aktivis yang dikenal kritis juga tapi punya kontribusi besar terhadap catur di Tanah Air.
"Mungkin di antara teman-teman aktivis masih banyak yang belum tahu kalau tokoh Hariman Siregar ini juga pernah membawa catur kita hingga ke Auckland. Kemudian juga Bang Hariman ini banyak aktif dalam kegiatan-kegiatan catur. Dari situ kecintaan Bang Hariman Siregar pada dunia catur adalah kecintaan yang tulus," kata Utut dalam sambutannya.
Karenanya, ia meminta aktivis agar terus serius dalam mengikuti turnamen-turnamen catur. Sebab dunia catur tidak mengenal kata puas dan kata berhenti untuk terus belajar dan mengasah kemampuan, apalagi untuk menjadi seorang Grand Master.
"Mudah-mudahan Bang Hariman, Inilah catur kita. Catur itu konsepnya adalah belajar tanpa henti," jelasnya.
Utut kemudian mencontohkan Grand Master perempuan yang hadir mendampinginya yaitu Irene Sukandar.
Iren, kata Utut, pada Selasa pekan depan akan mengikuti turnamen catur di Yunani. Dari Yunani, Irene akan melanjutkan ke Jerman.
"Itu sebagai contoh bahwa untuk menjadi yang terhebat dalam dunia catur butuh latihan dan terus proses serta tidak cepat berpuas diri. Jadi yang harus diingat di dunia ini di atas awan ada awan lagi," jelasnya.
"Irene ini sudah dua kali juara Asia. Saya bukan mengiklankan Irene saya bangga ketika anak Indonesia berprestasi di dunia catur."
Oleh karenanya ia terus menekankan bahwa para pemain catur di Indonesia harus terus berlatih, Sebab tidak ada pencapaian terbaik dalam olahraga yang diraih dengan cara instan.