Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemusatan latihan nasional (Pelatnas) seluruh cabor yang turun di Asian Para Games 2018 memang terpusat di Kota Solo, Jawa Tengah.
Mereka telah menjalani pelatnas ini kurang lebih selama 10 bulan.
Kini, tak kurang dari satu bulan lagi, pesta olahraga bagi paralympian se-Asia, Asian Para Games akan terselenggara di Jakarta. Tepatnya, pada 6-13 Oktober.
Itu berarti seluruh paralympian sudah mulai menjalankan persiapan akhir mereka, begitu pun dengan paralympian Indonesia.
Menpora Imam Nahrawi pun berharap agar atlet Indonesia bisa menuju ke Jakarta sehingga proses adaptasi dengan veneu-venue pertandingan bisa cepat dilakukan.
“Saya mendengar langsung laporan tidak ada satu pun yang mengalami masalah, semua sudah berjalan dengan baik,” kata Menpora yang dua hari ini mengunjungin beberapa pelatnas di Solo.
“Tinggal mereka ini harus kita siapkan pergeseran dari Solo ke Jakarta, itu yang paling penting. Karena harus menyesuaikan dengan iklim, suasana, tempat bertanding, dan tempat latihan yang ada di Jakarta. Sekaligus memastikan bahwa wisma atlet itu betul-betul bisa dinikmati dengan baik oleh para atlet kita,” sambungnya.
Seperti diketahui, pada Asian Para Games nanti, panitia pelaksana (Inapgoc), telah menyipakan 19 venue untuk 18 cabor yang dipertandingkan.
Sebanyak delapan venue berada di kompleks GBK. Venue-venue tersebut antara lain Stadion Akuatik, Lapangan Panahan, Hall Basket, Lapangan Hoki, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Istora Senayan, Lapangan Tembak, dan Tennis Indoor.
Sementara itu, sebelas venue lainnya berada di luar GBK dan tersebar di seluruh penjuru DKI Jakarta.