TRIBUNNEWS.COM, BUDAPEST - Indonesia harus puas bercokol di posisi kedelapan dari 16 negara peserta babak final dunia Piala Fed Yunior 2018 di Budapest, Hungaria, 25-30 September 2018.
Prestasi ini merupakan hasil terbaik Indonesia di ajang perebutan piala lambang supremasi tenis beregu putri bagi pemain berusia hingga 16 tahun itu.
“Hasil ini membuktikan bahwa petenis yunior Indonesia bisa bersaing di tingkat dunia. Mereka tampil sangat percaya diri dan mampu memenangi pertandingan meskipun harus menghadapi lawan yang memiliki peringkat lebih tinggi,” ungkap captain tim, Ryan Tanujoyo.
Pada laga perburuan peringkat ketujuh, Minggu (30/9), Tim Merah Putih harus kembali mengakui keunggulan Kanada 1-2. Tunggal kedua Indonesia, Janice Tjen (ITF-332) yang tampil di laga pembuka membuat langkah gemilang dengan mengalahkan Jada Bui (210).
Namun Priska Madelyn Nugroho (108) kandas di tangan andalan Kanada yang berperingkat ke-13 dunia, Leylah Annie Fernandez 5-7 5-7. Sementara di partai penentu, pasangan Janice/Priska kalah dari Jada/Leylah dengan skor akhir 2-6 6-7(5).
“Lebih banyak faktor mental, yakni mind-set dan pengalaman bertanding. Aku banyak kehilangan poin-poin penting dalam beberapa laga yang ketat,” tutur ujung tombak Indonesia, Priska Madelyn Nugroho yang harus berjibaku dengan penghuni Top-50 Yunior Dunia.
Selain itu, belia kelahiran Jakarta, 29 Mei 2003 ini harus mempunyai lebih banyak senjata untuk mematikan lawan agar bisa berkembang di masa depan.
Sepak terjang Indonesia yang pertama hadir sejak terkahir kali tampil sembilan tahun silam (2009), berhasil menghadirkan kejutan di ajang ini. Berstatus sebagai tim non-unggulan.
Priska dkk mampu menempati posisi runner up Grup C dengan menjungkalkan seeded kedelapan, Argentina dan tuan rumah, Hungaria sebelum kalah dari unggulan keempat, Kanada.
Lolos dari penyisihan, Indonesia yang tampil di Budapest sebagai salah satu wakil zona Asia Oceania harus mencicipi kerasnya persaingan tim papan atas.
Pada babak perempat final, Tim yang terdiri dari Priska Madelyn Nugroho, Janice Tjen dan Nadya Dhaneswara ini harus mengakui keunggulan Slovakia, Australia dan (kembali) Kanada.
Kendati demikian, menduduki posisi kedelapan di ibu kota Hungaria ini telah memperbaiki prestasi Indonesia pada babak final dunia Piala Fed Yunior.
Sebelum ini, pada kiprah terakhir di ajang tingkat dunia saat berlangsung di Meksiko 2009, Tim Merah Putih berada di peringkat kesembilan.
“Kami mengapresiasi prestasi para petenis dan hasil ini ini memberikan tambahan semangat kepada kami untuk menggelorakan pembinaan tenis yunior demi kejayaan tenis Indonesia pada masa mendatang,” kata Ketua Umum PP Pelti, Rildo Ananda Anwar di arena pertandingan.