TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebalap yang berlaga di ajang World Supersport 300 (WSSP300). Ali Adriansyah Rusmiputro mengatakan balap motor menuntut pebalap untuk memiliki fisik yang bugar. Jika balapan dalam keadaan sakit, meski ringan seperti flu, dipastikan hasilnya tidak akan maksimal, bahkan dapat berakibat fatal. Oleh karena itu Ali Adriansyah tetap menjaga kebugaran fisiknya dengan berbagai latihan.
Sebagai gambaran, di arena MotoGP, seorang pebalap mengeluarkan 1.500 kalori, kehilangan 2-3kg berat badan serta memacu jantung rata-rata mencapai 180 detak per menit. Dan itu terjadi dalam waktu 90 menit. Bayangkan, kondisi demikian mungkin 2-3 kali dari yang dikeluarkan orang untuk satu aktivitas sehari-hari.
"Fisik menjadi salah satu hal yang harus saya perhatikan," ungkap Ali Adriansyah Rusmiputro.
Latihan kardio diakuinya merupakan dasar dalam mempersiapkan fisik.
"Latihan itu untuk meningkatkan stamina jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. "Saya berlatih kardio lewat bersepeda, berenang dan lari. Belakangan saya lebih sering bersepeda," tutur pebalap Pertamina Enduro Racing Team itu.
Untuk itulah, Ali Adriansyah bersepeda tiga kali dalam seminggu. Masing-masing menempuh jarak minimal 80km.
"Terkadang saya melakukan jarak jauh juga, hingga 200km," jelasnya.
Latihan kardio dengan bersepeda seperti yang Ali Adriansyah lakukan merupakan hal biasa di kalangan pebalap. Hampir semua pebalap, baik motor maupun mobil, menjadikan bersepeda sebagai latihan utama untuk menguatkan jantung mereka yang harus berdetak memompa darah hingga 200 kali per menit dalam balapan.
Sementara untuk melatih otot, masing-masing pebalap punya porsi yang berbeda tergantung dari jenis balapan.
"Dalam latihan beban saya tidak mengangkat beban yang terlalu berat, mungkin beratnya seberat tubuh saya. Tapi repetisinya lebih banyak. Pebalap di kelas 600cc atau Superbike harus berlatih dengan beban yang lebih berat, mengingat bobot sepeda motornya pun lebih berat, sehingga latihan juga mengarah kepada peningkatan massa otot," papar Ali Adriansyah.
Secara umum, latihan yang dilakukan Ali dalam menyiapkan fisik lebih kepada pelatihan otot-otot kecil, mulai dari main tali, core, balance juga senam lantai. Saat angkat beban, bobotnya pun tidak melebihi berat tubuh Ali.
Latihan seperti itu dilakukan Ali Adriansyah setiap hari. Dan akan ada sedikit peningkatan saat menghadapi balapan.
Dengan kondisi fisik yang prima seorang pebalap akan lebih mudah dalam berkonsentrasi dan meningkatkan skill-nya, sekaligus menjaga emosi saat balapan.
Pada umumnya fisik yang lelah akan membuat seseorang kehilangan konsentrasi dan emosi menjadi naik. Jika hal itu terjadi pada seorang pebalap saat berlaga, maka akan membuat balapannya menjadi kacau.