Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Atlet paracycling putri Indonesia, Sri Sugiyanti gagal menyumbangkan medali emas pada hari ketiga kejuaraan balap sepeda Asian Track Championship 2019 di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jumat (11/1/2019).
Sri yang turun bersama pilotnya, Ni’mal Magfirohn harus mengakui keunggulan pasangan Malaysia Nur Azlia Syafinaz Mohd Zais dan pilotnya Nurul Suhada Zainal yang finis dengan total waktu 4 menit 02,918 detik, sedangkan Sri/Ni’mal mencatatakan 4 menit 07,889 detik.
Seusia perlombaan, Sri Sugiyanti yang duduk di paddock kontingen Indonesia terlihat tak kuasa menahan kesedihannya, ia tampak meneteskan air mata.
Torehan medali perak ini dinilainya sangat jauh dari capai waktu yang sebelumnya didapatkan pada ajang Asian Para Games lalu.
“Perak sama seperti APG kemarin, tapi waktunya beda jauh. Dulu finalnya 4 menit 03 (detik), sekarang 4 menit 07 (detik), jauh. Kalau pencapaiannya sih sama perak, tapi limit waktunya berbeda,” jelas Sri.
Lebih lanjut, Sri mengatakan bahwa penampilannya tidak bisa maksimal karena kurangnya persiapan untuk berlaga di ajang internasional ini.
Hasilnya, beberapa teknik tidak bisa ia kuasai dengan sempurna.
“Standingnya belum sempurna, jadi harus latihan rutin, tak boleh berhenti. Jadi harus latihan terus, agar bisa dan bukan kebetulan, tapi benar-benar bisa. jadi saat diulang bisa terus,” pungkasnya.
Setelah meraih medali perak pada nomor 3000 meter indiviual pursuit klasifikasi B (tuna netra), Sri Sugyanti dan Ni’mal Magfiroh akan kembali berlomba pada nomor 1000 meter time trial klasifikasi B (tuna netra).