TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Nongsa Regatta 2019 membuka sejarah baru. Episode ke-4 ini akhirnya terisi juga oleh peserta domestik.
Mereka ini berasal dari 2 wilayah. Dengan catatan ini, optimalisasi slot lokal akan dilakukan pada musim race 2020. Bidikannya adalah atlet layar SEA Games, Asian Games, juga pemula nasional.
Setelah menjadi penonton pada 3 musim sebelumnya, wajah asing Nongsa Regatta berubah di race 2019. Rivalitas menyajikan 2 tim lokal.
Mereka adalah atlet nasional dari Kepri dan Papua. Kehadiran mereka merevisi peserta asing sejak Nongsa Regatta 1 hingga 3.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo menyambut gembira adanya peserta lokal. Dia mengatakan, potensi Nongsa Regatta harus dioptimalkan dari tahun ke tahun.
“Kami menyambut gembira kehadiran peserta lokal. Meski jumlahnya baru 2 tim, tapi ini sangat bagus sebagai awalan. Kedepannya harus ada atlet SEA Games dan Asian Games ikut bergabung. Kami akan upayakan di tahun depan,” ungkap Indroyono didampingi oleh Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Ratna Suranti, Jumat (25/1/2018).
Mengekplorasi skill dan alam nusantara, Nongsa Regatta 2019 resmi dirilis Jumat (25/1). Episode ke-4 ini digelar di Nongsa Point & Resort, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mulai 25-27 Januari 2019.
Event ini mengajak para peserta untuk menyusuri alur perairan Nongsa, Batam. Pada penyelenggaraan tahun ini, Nongsa Regatta diikuti oleh 9 boat yang berasal dari berbagai negara.
“Kami akan dorong jumlah peserta lokal lebih banyak di race 2020. Mereka bisa berasal dari Denristek yang bisa turun di Lomba Remote Control. Di luar itu, TNI Angkatan Laut juga menjadi peserta yang potensial termasuk kalangan mahasiswa yang berprestasi. Intinya, potensi muda harus bergabung pada Nongsa Regatta,” tutur Indroyono lagi.
Menarik minat banyak peserta, total ada 4 negara yang bergabung di Nongsa Regatta ke-4 ini. Totalnya ada 59 pax peserta. Dominasi peserta ditunjukan paspor Singapura dengan 6 boat. Total pesertanya ada sekitar 37 pax. Mengirimkan kapal Rainbow Dream, Inggris Raya diperkuat peserta 8 pax.
Serupa jumlah 8 pax kapal Waka Tere yang berbendera Amerika Serikat. Slot lain diisi New Zealand dengan 6 pax.
“Peserta Nongsa Regatta 2019 luar biasa. Mereka adalah anak muda yang potensial, seperti Singapura. Meski muda, tapi sudah unjuk gigi di level internasional. Mentalitasnya yang harus diapresiasi. Lebih menarik, merekajuga datang bersama keluarganya. Jadi, event ini bisa menarik arus masuk wisman yang optimal. Hal ini bagus bagi paiwisata Batam dan Kepri,” jelas Indroyono.
Selain peserta bersama keluarganya, Nongsa Regatta IV memberi slot asing lainnya. Angkanya mencapai 32,2% dari total peserta. Mereka adalah International Juries sebanyak 6 orang. Ada juga 12 orang Race Officers plus 1 paspor asing International Media. Kadispar Provinsi Kepri Buralimar mengatakan, event tahun ini berjalan lancar dan menarik.
“Antusiasme peserta ini luar biasa. Jumlah pesertanya optimal dan semuanya dari mancanegara. Nongsa Regatta ke-4 ini total mendatangkan sedikitnya 78 orang wisman. Rinciannya peserta ada 59 orang, lalu 19 perangkat lomba. Kalau dihitung keseluruhan, jumlahnya pasti ratusan. Sebab, peserta ini juga datang bersama keluarganya,” papar Buralimar.
Terlepas potensi wisatawannya, Nongsa Regatta 2019 menerapkan regulasi internasional baru. Acuannya World Sailing Racing Rules of Sailing 2017-2020. Cakupannya OMR, Texel Rules, dan One Design kapal menurut kelasnya.
Turunan regulasi lainnya mengacu World Sailing Offshore Special Regulation dan Peraturan IRC 2018. Aturan ini menuntut standard keselamatan versi World Sailing OSR Category 5.
“Secara keseluruhan event ini meriah. Kami juga senang karena ada peserta lokal yang bergabung. Di tahun depan, harapannya kuota peserta domestik dan mancanegara terus berkembang. Bagaimanapun, Nongsa Regatta 2019 ini paket wisata yang lengkap,” kata Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.
Digelar 3 hari, Nongsa Regatta akan menggelar 9 race. Tidak ada kewajiban batas bawah balapan yang wajib dipenuhi untuk menyusun seri.
Namun, setiap Skipper harus tercatat sebagai anggota klub dan berafiliasi dengan otoritas nasional masing-masing. Beberapa kelas yang dilombakan adalah, IRC, PY, dan Multihull.
“Kehadiran peserta lokal tentu menjadi warna baru. Ini kesempatan bagi mereka untuk mengasah skill dan mencari pengalaman. Sebab, mereka berhadapan dengan rival bagus. Bisa menarik wisman banyak, Nongsa Regatta 4 ini tentu memiliki impact bagus bagi perekonomian,” jelas Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati diamini Kabid Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang
Beragam kemudahan pun diberikan kepada peserta Nongsa Regatta 4. Sejak awal, biaya pendaftaran ini sudah termasuk proses clearances. Pun demikian dengan pajak pelabuhan dan biaya labuh.
Para peserta ini sebenarnya bisa berlabuh mulai 1 Januari hingga 3 Februari 2019. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, Nongsa Regatta memiliki fungsi strategis.
“Untuk memudahkan mobilitas wisman, pemerintah banyak melakukan deregulasi. Nongsa Regatta ini memiliki impact positif yang luas. Event ini bisa sebagai ajang simulasi persaingan atlet. Selain itu, bisa mendatangkan value ekonomi seiring kunjungan wismannya. Selamat berlomba, nikmati eksotis alam dan budaya Kepri yang luar biasa,” tutur Menpar.