Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu pemain Timnas Tennis Indonesia yang berlaga di Fed Cup 2019 Astana, Kazakhstan pada 6-9 Februari lalu, Beatrice Gumulya mengaku dapat pelajaran berharga setelah mengikuti Fed Cup.
Pengalaman bertanding menjadi pembelajarannya, karena lawan yang dihadapi khususnya pemain dari Korea Selatan dan China mempunya level atau rangking yang lebih tinggi darinya.
Ia pun turut menjelaskan perbedaan saat tahun lalu dirnya berlaga di grup dua dengan saat ini di grup satu.
“Sebenarnya saya sama dengan Dilla (Adilla Sutjipta), kalau di grup dua kan tahun lalu lawan-lawannya mungkin dari awal belum sulit, levelnya juga kita masih di atas, cuma kalau di grup satu ini lawan-lawannya di atas kita semua jadi dari awal kita dituntut haru fokus, match pertama ini penting, apalagi kita kalah dari Korea dan habis itu menang lawan Pasific Oceanesia,” jelas Beatrice di Stadion Tennis Indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019).
“Dari pengalaman juga bagus, karena kan di grup satu kita bisa main dengan pemain yang rankingnya di atas kita. Itu juga bisa memperbaiki permainan kita kedepannya lagi dan semua tim sudah berjuang untuk stay di grup satu,” sambungnya.
Tim Indonesia sukses mempertahankan posisi mereka di grup 1. Hal itu pun sekaligus mematahkan tradisi sebelumnya yang selalu turun ke grup 2 setelah bertanding di grup 1.
Di grup 1, Tim Fed Cup Indonesia tergabung di Pul B bersama dengan China, Pasific Oceania dan Korea Selatan.
Kalah atas China dan Korea Selatan dan menang dari Pasific Oceania membuat Indonesia menjalani babak play of kontra Thailand yang berada di kalasemen paling buncit di Pul A.
Pada pertandingan penentu tersebut, Indonesia sukses menaklukkan Thailand dengan skor 2-1 yang diperoleh dari nomor tunggal dan ganda. Hasil itu membawa Indonesia tetap berada di Grup 1, sedangkan Thailand dan Pasific Oceania harus turun ke Grup 2.