TRIBUNNEWS.COM - Pihak tim Aprilia melalui bosnya yaitu Massimo Rivola akhirnya buka suara mengenai protes yang diluncurkan timnya atas Mission Winnow Ducati.
Manajer tim Mission Winnow Ducati, Luigi Dall'Igna, sempat mengatakan bahwa dirinya tidak tahu apa maksud dari tim KTM dan Aprilia memprotes penggunaan aerodinamika baru di motornya.
Luigi Dall'Igna pun mempertanyakan apa maksud dan tujuan kedua tim tersebut ikut memprotes swingarm baru pada aerodinamika motor Ducati Desmosedici.
Kini, Massimo Rivola pun memberikan komentarnya soal perangkat baru dari tim Ducati tersebut.
Menurut Massimo Rivola, dia ingin menghentikan kejuaraan MotoGP supaya tidak berjalan seperti Formula 1 yang mana para timnya saling membuat trik demi menggunakan aerodinamika berbeda.
"Tentu saja saya tahu bahwa saya menempatkan diri saya tidak populer dibandingkan penggemar Ducati," kata Rivola membuka komentarnya yang dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Dan saya katakan, 'Sekarang tiba binatang-binatang pintar dari Formula1 dan menghancurkan olahraga kami'," ujar dia menambahkan.
Lebih lanjut Rivola yang juga merupakan mantan kepala akademi dari tim F1, Ferrari, juga meminta maaf apabila dirinya dinilai sudah lancang melakukan protes terhadap Ducati.
Rivola mengakui bahwa dirinya hanyalah orang baru di kejuaraan MotoGP, tetapi dia meyakini bahwa Ducati menggunakan perangkat yang ilegal di MotoGP Qatar 2019 lalu.
"Saat saya bicara kepada Carmelo Ezpeleta (bos Dorna), saya katakan, 'Maaf karena saya adalah orang baru, ini adalah balapan pertama saya, dan saya menjengkelkan'," tutur Rivola.
"Namun, saya pikir ini adalah tugas saya untuk bilang bahwa situasi seperti ini adalah ilegal," kata dia.