TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) akan mengomentisikan rider-rider terbaiknya pada kejuaraan berkuda ketangkasan (equestrian) Asia dan Asia Tenggara yang akan digelar awal Desember 2019 mendatang di Pattaya, Bangkok.
Khusus untuk kejuaraan ASEAN atau Asia Tenggara, disebutkan sebagai ajang pengganti dari kompetisi berkuda SEA Games 2019.
"Cabang berkuda, khususnya equestrian, tidak dikompetisikan di SEA Games 2019 di Filipina. Federasi Equestrian Asia Tenggara sebagai gantinya menyelenggarakan kejuaraan di Pattaya, Bangkok," ungkap Sekjen PP Pordasi, Wijaya Mithuna Noeradi, Minggu (7/4/2019).
Kejuaraan equestrian tingkat ASEAN ini digandengkan waktunya dengan kejuaraan Asia. Jika kejuaraan ASEAn hanya mempertandingkan disiplin jumping dan dikhususkan untuk rider berusia 21 tahun kebawah, maka kejuaraan Asia mementaskan disiplin jumping, dressage dan eventing (trilomba).
"Kejuaraan Asia melibatkan rider-rider senior yang persaingannya mendekati kompetisi equestrian di Asian Games 2018 lalu," papar Wijaya Mithuna Noeradi yang Minggu malam menjemput kedatangan rider muda Rosad Febrisamina Natsir dan Ivana Putri Santosa yang mewakili Indonesia di kejuaraan equestrian khusus tunggang serasi (dressage) di bawah usia 21 tahun yang digelar di Doha, Qatar, pada Jumat dan Sabtu (5-6/4) kemarin.
Rosad Febrisamina Natsir, dari Ananya Riding Club (ARC) serta Ivana Putri Santosa di Santosa Stable, diberangkatkan oleh PP Pordasi ke event di Doha tersebut. Rosad menduduki peringkat ketiga, sementara Ivana menempati posisi ke-15.
"Karena kejuaraan di Pattaya nanti khusus rider di bawah 21 tahun bisa saja Rosad diberangkatkan," kata sekjen PP Pordasi.
Untuk kejuaraan ASEAN di bawah usia 21 tahun itu, kemungkinan besar empat rider yang dikompetisikan. Sedangkan untuk kejuaraan Asia lebih banyak lagi, karena mempertandingkan disiplin jumping, dressage dan eventing.
"Tetapi untuk eventing klasifikasinya berat sehingga kemungkina besar kita hanya mengomentisikan rider untuk lompat rintangan dan tunggang serasi," kata Wijaya Mithuna Noeradi.
Untuk Kejuaraan Equestrian ASEAN dan Asia di Pattaya, Bangkok, para kompetitor akan tampil dengan kuda-kuda yang menjadi tunggangannya sehari-hari.
Ini serupa dengan kompetisi berkuda Asian Games 2018 lalu di Jakarta International Equestrian Park, Pulomas, di mana para rider membawa kudanya masing-masing.