TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Jauza Fadhila Sugiarto/Yulfira Barkah harus mengakhir langkahnya di babak dua Singapore Open 2019, Kamis (11/4/2019).
Mereka dihentikan juara dunia 2018, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) dalam dua game langsung 21-23, 17-21 di Singapore Indoor Stadium.
Jauza/Yulfira mengaku masih banyak melakukan penyesuaian di awal game pertama. Mereka juga tertinggal 17-20 dari Matsumoto/Nagahara.
Namun Jauza/Yulfira sempat memberikan perlawanan ketika membalikkan poin menjadi 21-20. Sayang di poin-poin kritis, mereka gagal merebut kemenangan.
“Game pertama awal-awal mau nemuin peluang untuk dapat poin tapi agak susah karena mereka mainnya rapat. Terus kalau mau smash juga harus benar benar fokus, karena anginnya kan berpengaruh juga. Terakhir-terakhir baru bisa megang. Tapi pas poin 21-20 kami matinya terlalu mudah, di bola-bola pembukaan,” kata Jauza.
Pindah lapangan di game kedua, Jauza/Yulfira mengaku mendapat tantangan baru. Berubahnya arah angin di lapangan, membuat mereka harus kembali beradaptasi. Jauza/Yulfira akhirnya harus mengakui keunggulan lawannya tersebut.
“Game kedua beda lagi, karena anginnya berubah lagi. Kami kalah angin, jadi mainnya kaya harus mulai dari nol lagi cari polanya. Ketemunya baru di poin-poin akhir lagi. Kami masih lambat startnya,” ujar Jauza mengenai laganya.
“Kedepannya harus diperhatikan fokus-fokus di poin kritisnya. Masih sama kaya kemarin-kemarin. Masih belum matang fokusnya. Kadang ada, kadang hilang. Mereka bola-bola atasnya bagus, cepat dan kencang juga,” kata Yulfira mengevaluasi penampilannya.
Kekalahan Jauza/Yulfira memastikan tak ada lagi wakil ganda putri yang tersisa di Singapore Open 2019. Tiga wakil lainnya, yaitu Rizki Amelia Pradipta/Ni Ketut Mahadewi Istarani, Della Destiara Haris/Tania Oktaviani Kusumah dan Pia Zebadiah Bernadet/Anggia Shitta Awanda sudah kalah lebih dulu.