TRIBUNNEWS.COM, JEREZ - Cal Crutchlow menilai hukuman jump start pada kejuaraan MotoGP tidak perlu diubah.
Pada kejuaraan MotoGP 2019, setidaknya sudah ada tiga pembalap yang merasakan beratnya jump start penalty.
Bahkan Cal Crutchlow sempat mendapatkan hukuman serupa saat dinilai melakukan jump start pada gelaran MotoGPArgentina 2019.
Sementara Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) dan Joan Mir (Suzuki Ecstar) juga mendapat jump start penalty saat memulai balapan MotoGP Americas 2019.
Cal Crutchlow yang sudah mendapat kerugian akibat jump start penalty justru tidak ingin peraturan itu diubah.
Pembalap LCR Honda itu bahkan meyakini jika sikapnya itu juga akan diambil oleh Maverick Vinales.
"Vinales dan saya percaya bahwa peraturan saat start harus tetap seperti itu dan tidak perlu diubah tahun ini," kata Crutchlow.
BACA JUGA: http://www.tribunjualbeli.com/
Cal Crutchlow pun memberikan alasan mengapa dia tidak ingin hukuman jump start tersebut diubah dalam waktu dekat.
Menurut Crutchlow, mengubah peraturan pada tahun ini bukanlah keputusan yang tepat karena hukuman itu sudah diberlakukan kepada tiga pembalap.
"Tiga pembalap sudah dihukum tahun ini. Jika Anda mengubahnya sekarang, pembalap lain akan mendapatkan keuntungan ketimbang kami," ujar Crutchlow.
"Saya pikir sebagian besar pembalap akan setuju (peraturan diubah) karena itu adalah keputusan yang tepat. Namun pasti ada beberapa pembalap yang tidak akan berpendapat sama," tuturnya.
"Saya juga lebih memilih hukumannya diubah. Namun jika pembalap lain membuat kesalahan tahun ini, mereka pantas mendapatkan hukuman yang sama," tutur Crutchlow menambahkan.
Pada MotoGP Argentina 2019, Cal Crutchlow yang menerima jump start penalty harus kehilangan kesempatan meraih hasil maksimal.
Pasalnya, pada saat itu Crutchlow yang tengah bersaing di barisan terdepan harus melewati pit lane yang menyebabkannya kehilangan banyak waktu.
Alhasil, Cal Crutchlow pun harus puas mengakhiri MotoGP Argentina 2019 dengan bertengger finis di posisi ke-13.