News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Timnas Indoneia U-23 Putri Juara Umum di Kejuaraan Arung Jeram Internasional 2019

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timnas Indoneia U-23 Putri Juara Umum di Kejuaraan Arung Jeram Internasional 2019

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi juara dunia di olahraga ekstrem arung jeram, setelah Timnas Indoneia U-23  Putri menyabet gelar juara umum di Kejuaraan Arung Jeram Internasional 2019.

Tujuh remaja putri dari tepi Sungai Citarik, Sukabumi ini bahkan mengalahkan tuan rumah Australia, yang lebih menguasai medan lomba di Sungai Tully di Cairns, negara bagian Queensland.

Untuk ketiga kalinya, lagu Indonesia Raya berkumandang di wilayah Cairns itu, mengiringi kibaran gagah bendera Merah Putih,

Kepastian kemenangan tim putri Indonesia ini diperoleh, setelah mereka memperoleh medali perunggu di nomor Down River Race (DRR), nomor terakhir yang diperlombakan di kejuaraan tersebut.

Tambahan 301 poin dari nomor tersebut membuat tim berjuluk Srikandi Sukabumi ini memiliki total nilai 943 poin, dan tidak mungkin disusul lagi oleh tim lainnya. Maka gelar juara umum pun di kelas U-23 Putri ini diraih oleh Indonesia.

"Hasil ini kami persembahkan untuk Indonesia. Alhamdulilah, pejuangan keras selama latihan, dan semangat pantang menyerah, serta teknik yang mantap membuahkan hasil terbaik," kata Aceng Supendi, pelatih Timnas U-23 Putri itu dikutip dari Wartakotalive, Minggu (19/5/2019).

Wajar jika Aceng sangat bangga kepada para anak asuhnya itu, sebab mereka harus melalui berbagai rintangan untuk bisa sampai ke tepi Sungai Tully tersebut. Kendala biaya menjadi rintangan terbesar bagi Timnas Indonesia ini.

Bisa jadi, rintangan-rintangan tersebut adalah berkah terselubung, karena memunculkan motivasi bagi Lista Natasya Peniawati (19), Siti Nurranti (17), Selawati Solihin (18), Nita Karlina (20), Siwi Widiastuti (20), Andara Risma (17), dan Dhika Aulia Qotrunada (17) untuk menjadi juara.

Timnas Indonesia Arung Jeram U-23 Putri dengan platih Aceng Supendi (FAJI)
Hasilnya, Lista dkk  memperoleh dua medali emas, sebuah perak, dan satu perunggu dari empat nomor yang dilombakan.

Emas pertama diraih Srikandi Sukabumi dari nomor Head to Head, setelah memenangi duel ketat dengan tim Selandia Baru.

Secara tenaga dan teknik, kedua tim ini setara. Hanya saja Srikandi Sukabumi lebih cerdas dalam berstrategi, dengan memanfaatkan lidah-lidah jeram untuk mengambil momen kemenangan.

Medali emas kedua mereka dapatkan dari nomor Slalom, dengan mengungguli tim Inggris dan Jepang.

Sekali lagi, perpaduan teknik mendayung, tenaga, dan strategi adalah kunci kemenangan di nomor ini.

Tim ini bukan tim tercepat dalam waktu pengarungan, namun mereka adalah tim yang paling sedikit menerima penalti (angka hukuman). Karena itulah mereka berhak memperoleh poin penuh 350, dan memperoleh medali emas.

Di nomor Slalom, penalti diberikan jika tim menyentuh tiang gawang dan gagal melewati gawang.

Sementara di nomor Sprint, Srikandi Sukabumi hanya memperoleh medali perak, karena memiliki catatan waktu lebih buruk dibandingkan Tim Australia.

Gagal merebut emas di nomor ini sempat membuat Aceng stres, sampai-sampai asam lambungnya meningkat drastis. Maklum, nomor Sprint adalah nomor andalan Srikandi Sukabumi meraih emas.

Bisa jadi, karena melihat pelatihnya "terkapar", para remaja putri ini lebih semangat melakoni nomor berikutnya, yakni Head to Head, sehingga bisa merebut emas.

Sementara di nomor DRR, Indonesia memperoleh catatan waktu 36 menit 57,90 detik, lebih lambat 4,07 detik dari Tim Selandia Baru yang merebut medali emas.

Timnas Indonesia U-23 Putri memperoleh medali perunggu di nomor Down River Race (Federasi Arung Jeram Indonesia)
Srikandi Sukabumi sempat berduel panas dengan tim tuan rumah, yakni saling susul di antara kedua tim. Pada akhirnya, Indonesia harus mengakui keunggulan Australia, yang hanya unggul 1,59 detik dari mereka.

Aceng sedikit menyesal dengan hasil di nomor ini, sebab perahu Tim Indonesia sempat dua kali menyangkut di batu, yang membuat mereka tersusul oleh Selandia Baru dan Australia.

"Kalau nggak nyangkut, pasti kami juara 1. Perbedaan waktunya tidak jauh. Selain itu, lawan juga lebih baik dalam mengambil momentum, memanfaatkan arus utama," tandas Aceng.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini