TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Lagi-lagi dewi keberuntungan belum menghinggap pada diri pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dalam final Japan Open 2019, ia kalah dan harus puas menjadi runner-up pada turnamen Japan Open 2019.
Di Final, Jonatan Christie berjumpa dengan unggulan teratas sekaligus juara bertahan dari Jepang, Kento Momota, pada babak final Japan Open 2019, Minggu (28/7/2019).
Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Jonatan Christie harus mengakui keunggulan Kento Momotadalam dua gim langsung, 16-21, 13-21
Hasil tersebut lantas membuat catatan pertemuan kedua pemain tersebut menjadi 3-1 untuk keunggulan Momota.
Indonesia masih memiliki satu kesempatan untuk meraih titel kampiun pada laga puncak Japan Open 2019 melalui nomor ganda campuran atas nama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Praveen/Melati yang diunggulkan di tempat ketujuh akan berjumpa dengan unggulan kedua asal China, Wang Yilyu/Huang Dongping.
Jonatan Christie mampu tampil langsung agresif dalam mengawali gim kesatu.
Jonatan mampu unggul 3-2. Pada poin ini, reli panjang terjadi hingga 52 pukulan. Reli tersebut diakhiri dengan netting tipis yang berhasil mengecoh Momota. Skor 4-2 untuk Jonatan.
Jonatan lantas memimpin 5-2, namun keunggulan tersebut cepat terkejar ketika Momota mulai kerap memberikan dropshot tajam. Skor pun menjadi 5-5.
Jonatan justru berbalik tertinggal 5-7 saat beberapa kali melakukan unforced error.
Jonatan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 7-7. Kedua pemain mulai kerap melancarkan dropshot dan netting tipis.
Akan tetapi, Momota mengambil alih kendali permainan dan kembali unggul 11-8.
Seusai break interval, pukulan Jonatan kerap gagal menyeberangi net. Dia pun semakin tertinggal 8-12.
Jonatan berusaha mengejar ketertinggalan menjadi 10-12. Namun, smash tajam dan dropshot tipis dari Momota membuat Jonatan mati langkah hingga dia kembali tertinggal 10-15.
Jonatan semakin tertinggal cukup jauh 14-19. Meski sempat berusaha mempertipis jarak menjadi 16-20, gim kesatu pun akhirnya harus menjadi milik Momota dengan margin lima angka.
Memasuki gim kedua, Jonatan melakukan start yang kurang baik dengan membuat kesalahan sendiri. Skor 0-2 untuk Jonatan.
Jonatan lantas tertinggal 3-5. Berusaha mengejar hingga 4-5, lagi-lagi Jonatan banyak melakukan kesalahan sendiri dan kembali tertinggal hingga 4-7.
Serangan tajam sudah dibangun oleh Jonatan, namun hal tersebut belum mampu meruntuhkan pertahanan rapat Momota. Jonatan makin tertinggal 8-11.
Pada paruh kedua gim kedua, Jonatan semakin terlihat tertekan.
Pukulan yang dilancarkannya terus gagal menghasilkan poin. Dia pun tertinggal hingga separuh angka, 8-16.
Jonatan mencoba bangkit. Meski Momota sudah mengantongi kesempatan match point, Jonatan mampu mempertipis jarak hingga 13-20.
Namun, dominasi Momota masih belum berhasil dia patahkan hingga gim kedua pun menjadi milik Momota dengan skor 21-13.