Minimnya kucuran dana dari investor ke pengambang gim local membuat para pengembang gim lokal kesulitan untuk menaklukan pasar di rumah sendiri.
Masalah yang Dihadapi
Kurangnya perhatian dalam mengelola industri game lokal meski mempunyai potensi ekonomi bagi negara yang sangat besar, bukan salah satu faktor utama yang menjadi alasan kenapa developer- developer game lokal kesulitan bersaing dengan developer- developer game dari luar.
Jumlah demografi penduduk yang surplus tidak menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di industri game nasional.
Hal ini justru menjadi salah satu alasan kenapa develepor game lokal sulit berkompetisi di negara sendiri.
Para pengembang game besar menjadikan Indonesia sebagai ceruk pasar untuk mereka gali sedalam mungkin. Kanal distribusi game yang banyak dikuasai oleh Steam, Google Play dan App Store, membuat developer- developer game lokal kesulitan mendapatkan tempat di hati para gamer Indonesia.
Belum lagi di sektor konsol seperti Play Station, Xbox dan Nintendo, di mana kanal distribusi dikontrol oleh prinsipil masing- masing.
Mobile game merupakan salah satu pasar yang dapat dimanfaatkan oleh developer game lokal untuk ikut bersaing meramaikan industri game dunia.
Rata- rata pengguna smartphone Indonesia memainkan game di ponsel pintar milik mereka.
Meski begitu, kanal distribusi game yang dikuasai oleh Google Play dan App Store membuat tingkat persaing di sana menjadi sangat ketat.
Untuk mendapatkan exposure, para pengembang game lokal mesti memasang iklan agar dilirik oleh gamer lokal.
Sebagai situs yang menjual voucher game asal Indonesia yang telah memiliki reputasi di kawaasan Asia Tenggara, UniPin merasa mempunyai tanggung jawab secara moral untuk ikut membangun ekosistem esport dan industri game di Indonesia, khususnya untuk pengembang- pengembang game lokal.
Dengan jumlah katalog lebih dari 10 ribu game yang diterbitkan dari 500 pengembang lokal dan luar, UniPin tahu bagaimana cara menarik minat gamer untuk melirik game buatan developer- developer lokal.
Belum meratanya kualitas pengembang game di Indonesia juga menjadi salah satu faktor kenapa kualitas game di Indonesia belum dilirik oleh gamer lokal.