News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Miguel Carballo Juara Bank BRI Indonesia Open

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Miguel Carballo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Miguel Carballo menjuarai Bank BRI Indonesia Open di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Minggu (1/9). Dia mengumpulkan 271 pukulan atau 17 di bawah par.

Berkat kemenangannya itu, dia mendapatkan hadiah uang sebesar US$ 90 ribu dari total US$ 500 ribu yang diperebutkan.

Putaran final Bank BRI Indonesia Open berlangsung dengan sangat seru. Berbekal harapan untuk menyambut juara baru turnamen bersejarah ini mendorong para penggemar golf di Indonesia untuk hadir dan mendukung langsung perjuangan Naraajie Emerald Ramadhan Putra.

Keunggulan enam pukulan yang dimiliki pemuda berusia 19 tahun ini membuat banyak pihak yakin bahwa Naraajie bakal mencatatkan sejarah baru.

Bermain dalam kondisi yang jauh berbeda daripada yang biasa ia alami, permainan Naraajie mulai berubah. Sebaliknya, pegolf Argentina Miguel Carballo menampilkan permainan yang lebih stabil dan tenang, yang terbukti menjadi kunci untuk memainkan putaran final kali ini.

Secara perlahan tapi pasti, Carballo tak hanya berhasil memperkecil selisih angka dengan Naraajie, tapi juga berbalik mengungguli andalan tuan rumah tersebut. Dalam sembilan hole pertama yang dimainkan, Carballo berhasil mencatatkan tiga birdie di hole 1, 4, dan 6 untuk memperkecil jarak dengan sang pimpinan klasemen.

Ia kemudian menambah dua birdie lagi di hole 10 dan 13, yang secara otomatis menggeser posisi Naraajie dari puncak klasemen.

Bagi Carballo, birdie di hole 13 itu merupakan birdie terakhirnya, namun terbukti hal itu sudah cukup untuk memberinya kemenangan terbesar dalam kariernya bermain di Asia.

Carballo berhasil menutup pekan Bank BRI Indonesia Open ini dengan torehan skor 68 dan skor total 271 atau 17 di bawah par.

"Kemenangan ini sangat spesial buat saya karena ini merupakan kemenangan terbesar saya di kancah Asian Tour. Terutama karena segala sesuatunya pekan ini sangat sempurna. Kondisi lapangan sempurna, permainan saya juga sempurna. Keramahtamahan yang saya rasakan di lapangan ini juga sangat bagus, kedi saya juga sangat baik," tutur Carballo.

"Saya hanya berpikir untuk bermain 2-under, pemain amatir yang bermain bersama saya (Naraajie) bermain sedikit berbeda ketimbang putaran ketiga kemarin. Dan saya sendiri hanya berkonsentrasi untuk bermain under dan bisa bermain 5-under. Saya hanya berharap bisa main under karena itu sesuatu yang sangat realistis," ungkapnya.

Kemenangannya di Jakarta kali ini sekaligus menjadi gelar profesional ketiga yang ia raih di Asia.

Tahun lalu, ajang Asian Development Tour (ADT) di Bumi Serpong Damai, sementara tahun ini ia kembali memenangkan satu ajang ADT di Thailand. Praktis trofi Bank BRI Indonesia Open menjadi kemenangan terbesarnya di Asia.

Belum Berhasil Menang, Naraajie Tetap Cetak Sejarah Penting

Kemenangan Miguel Carballo ini di satu sisi memaksa para penggemar golf di Indonesia untuk harus bersabar menanti datangnya pemenang baru dari turnamen tertua di Indonesia ini.

Upaya Naraajie Emerald Ramadhan Putra untuk menjadi pegolf Indonesia kedua yang memenangkan trofi kebanggaan pada ajang Bank BRI Indonesia Open ini harus kandas lantaran pada hari terakhir ia justru bermain dengan skor 78 atau 6 di atas par.

Pemuda berusia 19 tahun asal Bandung ini sempat bermain par di hole pertamanya, namun justru mendapat bogey di hole 2.

Ia sempat bangkit dan menorehkan birdie di hole 4, namun bogey di hole 9 mulai menggoyang posisinya. Ia akhirnya kehilangan posisinya setelah mencatatkan empat bogey secara berturut-turut dari hole 13.

Ia mencatatkan birdie keduanya pada putaran final ini di hole 17, namun terpaksa menutup perjuangannya dengan double bogey di hole 18.

"Bisa dibilang saya kehilangan konsentrasi di hole 13. Biasanya di hole-hole 12, 13 itu saya mulai merasa lelah sehingga performa biasanya agak menurun. Akhirnya, saya drop dan kehilangan fokus di hole 13 itu. Saya berusaha keras untuk bermain lebih sabar dan kembali fokus ke hole demi hole, tapi ternyata sulit saya lakukan," jelas Naraajie.

Meskipun belum dapat mengikuti jejak Kasiadi dalam menjuarai ajang bergengsi ini, Naraajie masih meyakini bahwa pengalamannya kali ini merupakan proses belajar yang sangat penting.

"Secara keseluruhan hasil ini memang sudah bagus karena saya bisa finis di lima besar. Yang jelas pengalaman ini menjadi pelajaran bagi saya untuk menghadapi turnamen-turnamen amatur yang besar, seperti Asia-Pacific Amateur Championship atau SEA Games," jelasnya lagi.

Gelar juara boleh menjadi milik Carballo, namun Naraajie sendiri pada dasarnya telah menciptakan sejarah yang patut dibanggakan oleh segenap publik golf di Indonesia.

Sejak 1974, Naraajie menjadi pegolf amatir Indonesia pertama yang bisa bertahan di puncak klasemen pada hari pertama dan kedua, bahkan menjadi pimpinan klasemen pada akhir hari ketiga. Finis sendirian di peringkat keempat juga membuatnya mencatatkan prestasi terbaik yang pernah ditorehkan oleh seorang pemain amatir sepanjang sejarah turnamen ini.

Selain itu, kehadiran Naraajie di puncak klasemen sepanjang empat putaran gelaran Bank BRI Indonesia Open juga menjadikan Naraajie sebagai sebuah idola yang membangkitkan semangat para penggemar golf Indonesia untuk ikut mendukung bintang tuan rumah.

Meskipun sorotan menjadi milik Naraajie, sejumlah wakil Indonesia lainnya pun akhirnya mengakhiri perjuangannya dengan cukup baik.

Rory Hie, yang sempat berharap bisa lebih meramaikan persaingan akhirnya finis dengan skor total 281 atau 7 di bawah par. Ia berada di peringkat T22.

Adapun Danny Masrin, yang kembali bermain 71, finis di peringkat T29 dengan torehan skor 282 atau 6 di bawah par. Joshua Andrew Wirawan finis dengan catatan even par 288 dan berada di peringkat 68.

Sedangkan Kevin Caesario Akbar finis di peringkat T71 dengan skor total 290.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini