TRIBUNNEWS.COM, CHANGZHOU - Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sukses melaju ke final setelah mengalahkan Li Junhui/Liu Yuchendi di semifinal dengan skor 22-20, 21-11.
Pada laga semifinal tadi, Ahsan mengaku masih belum 100 perse fit akibat cedera pada bagian kaki yang ia dapatkan saat berlaga di babak 16 besar.
Akan tetapi, kemenangan di game pertama dikatakan Ahsan membuat dirinya lebih percaya diri sehingga bisa mengubah strategi.
“Kuncinya tadi di game pertama, setelah menang di game pertama, di game kedua kami jadi lebih tenang. Kondisi kaki saya masih sama, tadi nggak banyak reli dan memang sengaja sebisa mungkin tidak banyak bergerak. Memang kami sengaja ubah strategi karena pergerakannya terbatas,” kata Ahsan seusai laga.
“Memang lapangannya ada angin, tadi di game pertama kami 'kalah angin'. Kami kaget juga bisa menang dua game langsung, dan game keduanya cukup mudah, mungkin mereka lagi nggak enak mainnya,” ujar Hendra.
Sementara itu, di partai semifinal lain Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sukses menghentikan perlawanan rekan setimnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan skor 21-18, 21-16.
Dengan hasil ini, pada laga final ganda putra China Open 2019 BWF World Tour Super 1000 akan tersaji All Indonesian Final, dan membuat Indonesia memastikan gelar ganda putra.
“Untuk final besok, kami berharap yang terbaik saja, kami senang bisa terjadi all Indonesian final lagi setelah terakhir di Japan Open 2019,” tutup Hendra.