TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegulat DKI Jakarta, Muhamad Irfan Saputra (54 kg) berhasil merebut medali emas pertama bagi DKI di hari kedua kejuaraan gulat Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) 2019 di GOR Cempaka Putih Sabtu (21/9/2019).
Tampil amat luar biasa dalam partai finalnya melawan pegulat terbaik dari Jawa Barat, Ade Tokun, Irfan seperti kesetanan, tampil begitu garang menghadapi lawannya dalam partai final tersebut.
Hasilnya poin pertama 1-0 diraihnya pada menit-menit pertama. Setelah itu ada hukuman buat lawan, dia diberi kesempatan untuk langsung mengambil teknik pitingan di bawah.
Kesempatan hukuman tersebut tidak disia-siakan oleh Irfan. Hanya dalam hitungan tidak sampai dua puluhan detik, Irfan Saputra, sang jagoan dari Priok ini, begitu cepat sudah menyelesaikan dua kali mengguling lawannya.
Hasil dari satu kali gulingan itu dia memperoleh poin 4-0 ditambah 1 poin pertama, menjadi lima poin, kemudian gulingan kedua berhasil dilakukannya dengan sempurna menambah 4 poin berikutnya hasilnya 9-0 membuat Irfan Saputra menang mutlak dalam waktu yang begitu singkat.
Padahal lawannya, Ade Tokun bukan sembarang lawan, dia adalah pegulat tangguh Jabar yang memang diandalkan untuk merebut medali emas, tapi rupanya Irfan Saputra sudah jauh lebih siap untuk meraih impian emasnya di kompetisi gulat POMNas 2019 ini.
Lompatan kegembiraan dan sujud syukur dilakukan Irfan usai kemenangan tersebut. Ia seperti histeris. Semua pelatihnya, termasuk pelatih utamanya di Jakarta Utara, Amirudin menggendongnya dari atas matras di bawa ke markas pendukung Irfan di tribun utara, semuanya dari Tanjung Priok Jakarta Utara. Satu kampung dari Priok tumpah dari tirbun utara menyambut kemenangan Irfan Saputra petang itu,.
Di sana, ibu Irfan, Ibu Sumiati, tantenya, adiknya, dan saudara-saudaranya, serta hampir satu kampung pendukung dari Tanjung Priok seperti histeris menyambut Irfan Saputra. Irfan, anak kedua dari tujuh bersaudara ini memeluk ibunya, sambil larut dalam tangisan histeris. Ibunya Sumiati juga demikian menangis hebat, semua adik-adik Irfan, juga puluhan pendukungnya di sana turut larut dalam tangisan kegembiraan. Mereka memeluk Irfan dalam kegembiraaan yang luar bisa.
Selamat untuk Irfan, selamat untuk gulat DKI. Irfan menjadi pintu pendobrak emas pertama di arena pekan olahraga mahasiswa paling bergengsi tiap dua tahunan ini di Jakarta.
Semoga di hari terakhir, penutup, masih ada tambahan medali emas Andika, pegulat terbaik DKI juga dari Jakarta Utara ini. Selamat untuk Pengprov PGSI DKI Jakarta, selamat juga untuk semua pendukung dari Jakarta Utara dan semua pendukung lainnya. Jadikan kemenangan Irfan sebagai cambuk agar gulat DKI semakin super di waktu-waktu yang akan datang.